TEMPO.CO, Jakarta - Seorang laki-laki berusia 38 tahun di Kanada didakwa dengan sengaja menabrakkan mobilnya ke kerumunan orang sehingga menyebabkan dua pejalan kaki tewas dan melukan 9 korban lainnya.
Kejadian di Quebec, Kanada, Senin, 13 Maret 2023, membuat Perdana Menteri Justin Trudeau berduka. "Pikiran kami tetap bersama orang-orang Amqui setelah tragedi kemarin," katanya dalam unggahan di akun Twitternya.
Jaksa mengatakan bahwa lebih banyak dakwaan akan diajukan setelah polisi menyelesaikan penyelidikan mereka, tetapi mengatakan masih terlalu dini untuk membicarakan kemungkinan dakwaan pembunuhan.
Sembilan orang lainnya terluka ketika tersangka Steeve Gagnon menabrakkan kendaraannya ke orang-orang yang berjalan di sepanjang jalan di Amqui, 650 km timur laut Montreal.
Juru bicara polisi Claude Doiron mengatakan kepada wartawan bahwa Gagnon bekerja sama dalam penyelidikan tersebut.
"Apa yang ditunjukkan penyelidikan adalah tindakan itu direncanakan. (Itu) juga menunjukkan bahwa orang-orang menjadi sasaran secara acak," katanya.
Gagnon, dibawa ke pengadilan dengan mengenakan borgol, selanjutnya akan menghadap hakim pada 5 April. Jika terbukti bersalah, dia bisa dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Jaksa Quebec Simon Blanchette mengatakan kepada wartawan bahwa terlalu dini untuk berbicara tentang motif. Gagnon memiliki catatan kriminal dari beberapa tahun sebelumnya tapi itu bukan yang "berat", katanya.
Insiden itu terjadi sebulan setelah seorang sopir bus didakwa melakukan pembunuhan setelah menabrakkan kendaraannya ke pusat penitipan anak di Montreal, menewaskan dua anak.
"Kami melihat peristiwa semacam ini terjadi semakin banyak di seluruh dunia, itu tidak unik bagi kami," kata Perdana Menteri Quebec Francois Legault kepada wartawan. Dia kemudian mengumumkan bendera di seluruh provinsi akan diturunkan setengah tiang pada Rabu ini.
Pilihan Editor Insiden Drone MQ-9 Jatuh: AS dan Rusia Saling Menyalahkan
REUTERS