TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat dan Rusia saling tuding atas jatuhnya drone militer pengintai AS MQ-9 di Laut Hitam, Selasa pagi, 14 Maret 2023.
Militer AS mengatakan pesawat tempur Rusia menyenggol baling-baling drone pengintai dan membuatnya jatuh ke Laut Hitam dalam kontak langsung pertama antara kedua kekuatan sejak Rusia menginvasi Ukraina lebih dari setahun lalu.
Namun Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, drone jatuh karena manuver yang terlalu ekstrem. Duta besar Moskow untuk Washington mengatakan, negaranya memandang insiden yang melibatkan drone MQ-9 AS dan jet tempur Su-27 Rusia sebagai provokasi.
Amerika Serikat melakukan penerbangan pengawasan reguler di wilayah tersebut dan telah mendukung Ukraina dengan bantuan militer puluhan miliar dolar, meskipun tidak terlibat langsung dalam perang.
Pesawat tempur multiperan Sukhoi Su-27 dan Su-30 Rusia adalah pesawat militer paling populer kedua di dunia, menurut direktori Angkatan Udara Dunia 2022 yang diterbitkan oleh majalah FlightGlobal. Foto : Arilive
Menurut militer AS, dua jet tempur Su-27 Rusia melakukan pencegatan sembrono terhadap drone mata-mata Amerika saat terbang di ruang udara internasional. Dikatakan jet tempur Rusia membuang bahan bakar ke MQ-9 - kemungkinan mencoba membutakan atau merusaknya - dan terbang di depannya dengan manuver yang tidak aman.
Setelah sekitar 30 hingga 40 menit, pada pukul 07:03, salah satu jet kemudian bertabrakan dengan drone, menyebabkannya jatuh, kata militer AS.
Rusia belum menemukan drone itu dan jet itu kemungkinan rusak, kata Pentagon.
“Faktanya, tindakan Rusia yang tidak aman dan tidak profesional ini hampir menyebabkan kedua pesawat jatuh,” kata Jenderal Angkatan Udara AS James Hecker, yang mengawasi Angkatan Udara AS di wilayah tersebut, dalam sebuah pernyataan.
Kementerian Pertahanan Rusia membantah bahwa pesawatnya telah melakukan kontak dengan kendaraan udara tak berawak (UAV) AS. Dikatakan pesawat tak berawak itu telah terdeteksi di dekat semenanjung Krimea, yang dianeksasi Moskow dari Ukraina pada 2014.
“Jet tempur Rusia tidak menggunakan senjata mereka, tidak melakukan kontak dengan UAV dan kembali dengan selamat ke lapangan terbang asal mereka,” kata kementerian pertahanan.
Laporan insiden di Laut Hitam, yang berbatasan dengan Rusia dan Ukraina di antara negara-negara lain, tidak dapat diverifikasi secara independen.
"Ini adalah tahap yang sangat sensitif dalam konflik ini karena ini benar-benar kontak langsung pertama yang diketahui publik antara Barat dan Rusia," kata Elisabeth Braw, peneliti senior di American Enterprise Institute di Washington.
Pilihan Editor Islamofobia Sebabkan Pekerja Muslim Memilih Tinggalkan Prancis
REUTERS