TEMPO.CO, Jakarta - Anggota parlemen Malaysia, Mas Ermiyati Samsudin, meminta maaf karena menampilkan lagu penyanyi Amir Jahari dalam sebuah video untuk menunjukkan solidaritas pada Muhyiddin Yassin, setelah mantan perdana menteri itu didakwa di pengadilan, Jumat, 10 Maret 2023.
Permintaan maaf disampaikan anggota DPR dari koalisi Bersatu itu, setelah mantan manajer penyanyi tersebut, Joe Lee, memintanya menghapus video yang menampilkan lagu "Hasrat" tanpa izin.
Lee mengatakan Amir tidak ingin karyanya digunakan untuk konten politik, demikian dilaporkan Astro Awani. Dalam unggahan di Twitter, Amir mengatakan, "Lagi sekali saya tekankan, muzik saya bukan untuk agenda politik."
Mas Ermieyati mendesak Amir untuk mengeluarkan imbauan agar partai politik tidak menggunakan lagu-lagunya setelah dia mengatakan sebelumnya bahwa dia tidak ingin lagu-lagunya digunakan untuk kepentingan politik.
Mas Ermieyati, mantan Wakil Menteri Hukum, mengatakan dia mungkin akan menggunakan lagu-lagu penyanyi populer Siti Nurhaliza mulai sekarang karena Siti tampaknya “tidak peduli apakah lagunya digunakan untuk alasan sosial, kesejahteraan atau politik”.
Ia juga mengatakan akan menggunakan lagu-lagu nasyid.
Mas Ermieyati kemudian berspekulasi bahwa Amir memintanya untuk menghapus video tersebut karena dia adalah bagian dari oposisi. “Mungkinkah dia takut? Aku tidak tahu. Mungkin karena saya anggota parlemen oposisi, maka orang jadi malu,” katanya.
Dia juga mengatakan bahwa dia tidak mengunggah video tersebut. Sebaliknya, itu dilakukan oleh seorang anak berusia 19 tahun yang menyukai lagu tersebut.
Muhyiddin dijerat dengan empat dakwaan penyalahgunaan kekuasaan terkait program stimulus ekonomi Jana Wibawa untuk bisnis Bumiputera. Muhyiddin, yang merupakan presiden Bersatu, juga didakwa kasus dugaan pencucian uang sebesar RM195 juta.
Pilihan Editor Ledakan Bom Sasar Acara Jurnalis di Afghanistan, Satu Tewas dan 8 Terluka
FMT