Mishaal Ashemimry, seorang insinyur kedirgantaraan, adalah perempuan Arab Saudi pertama yang bergabung dengan NASA. Saat belajar untuk gelar masternya, Pusat Penerbangan Luar Angkasa NASA Marshall juga mendanai penelitiannya tentang Roket Termal Nuklir yang menyelidiki aspek desain rudal nuklir dengan tujuan membawa manusia ke Mars.
Pada bulan September 2022, Ashemimry terpilih sebagai salah satu Wakil Presiden Federasi Astronotika Internasional (IAF), menjadikannya perempuan berkebangsaan Arab Saudi pertama dalam posisi kepemimpinan tersebut.
6. Dr. Maha al-Mozaini
Dr. Maha al-Mozaini adalah pendiri laboratorium HIV/AIDS pertama di Arab Saudi dan telah mengerjakan berbagai proyek yang terkait dengan HIV dan COVID-19, termasuk sistem pengujian cepat dan murah.
Sebagai seorang ilmuwan di Rumah Sakit Spesialis dan Pusat Penelitian King Faisal di Riyadh, dia mendapatkan gelar PhD dari Harvard Medical School dan berspesialisasi dalam pasien imunosupresi dan penyakit menular.
7. Haifaa al-Mansour
Pembuat film Arab Saudi Haifaa al-Mansour menentang stereotip ketika dia menjadi perempuan sutradara pertama di Kerajaan setelah merilis film fitur "Wadjda."
"Wadjda" adalah film fitur pertama yang diambil seluruhnya di Arab Saudi dan produksi pertama dari Kerajaan yang diajukan untuk pertimbangan Academy Awards dalam kategori Film Berbahasa Asing Terbaik.
Al-Mansour melanjutkan untuk mengarahkan film-adaptasi dari novel laris “Nappily Ever After.”
AL ARABIYA
Pilihan Editor: Satu Tersangka Baru Ditangkap dalam Kasus Mutilasi Abby Choi, Apa Perannya?