TEMPO.CO, Jakarta - Berita Top 3 Dunia pada Selasa, 28 Februaroi 2023, masih diramaikan kasus pembunuhan sadis sosialita Hong Kong Abby Choy. Pihak berwajib mengungkap peran tersangka pembunuh, yang tak lain adalah bekas suami dan keluarganya.
Berita terpopuler lain adalah pidato Menlu Retno Marsudi di PBB yang menyerukan pelucutan senjata nuklir. Kekhawatiran soal nuklir meningkat setelah invasi Rusia ke Ukraina memasuki tahun kedua, dan tidak ada tanda itu akan segera berakhir.
Tak kalah menarik berita tentang negara-negara, yang mendukung Rusia dalam invasinya ke Ukraina. Meski sudah berjalan setahun, perang ini tidak juga ada tanda-tanda berakhir.
Peran Lima Tersangka Pembunuhan Sadis Abby Choi
Pihak berwajib meyakini mereka telah menahan semua tersangka yang terlibat dalam pembunuhan sadis sosialita Hong Kong berusia 28 tahun, Abby Choi, yang potongan-potongan anggota tubuhnya ditemukan pekan lalu.
Tubuh tanpa kepalanya ditemukan di sebuah properti yang disewa di Tai Po, wilayah pinggiran Hong Kong. Bagian-bagian tubuhnya– termasuk kepalanya yang dipukul benda tumpul– dimasak dalam panci sup yang besar, dan sisanya disimpan di kulkas.
Empat orang berusia antara 28 dan 65 tahun telah didakwa dalam kaitannya dengan kasus mutilasi Abby Choi ini dan ditampilkan di depan pengadilan, Senin, 27 Februari 2023. Mereka adalah mantan suami, mantan abang ipar dan mantan ayah mertua Choi, yang didakwa pembunuhan. Mantan ibu mertuanya menghadapi dakwaan menghalang-halangi penyelidikan.
Berita selengkapnya bisa Anda baca di sini
Di PBB, Menlu Retno Marsudi Desak Pelucutan Senjata Nuklir
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mendesak negara-negara untuk ikut upaya mendorong pelucutan senjata nuklir, saat menyampaikan pidato di forum PBB.
“Bencana nuklir hanya soal waktu, dan risiko ini semakin besar seiring menajamnya rivalitas antar-kekuatan besar," katanya di konferensi pelucutan senjata PBB di Jenewa pada Senin, 27 Februari 2023, tanpa merinci rivalitas antar-kekuatan besar itu negara mana.
Kekhawatiran soal nuklir meningkat setelah invasi Rusia ke Ukraina memasuki tahun kedua, dan tidak ada tanda itu akan segera berakhir.
Berita selengkapnya bisa Anda baca di sini