Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Daftar Negara Pro-Rusia Selama Perang dengan Ukraina, Ada Suriah dan China

Reporter

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Tanggal 24 Februari 2023 kemarin, menandai satu tahun perang Rusia-Ukraina yang telah menyebabkan banyak korban jiwa dan kerugian material. Perang antara dua negara tersebut dipicu oleh usaha invasi Rusia terhadap wilayah Ukraina. Namun, konflik tersebut sebenarnya sudah bermula sejak 2014 ketika muncul gerakan separatis di timur Ukraina.

Serangan Rusia ke Ukraina mungkin menjadi yang terbesar di Eropa bahkan dunia, setelah Perang Dunia II. Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) secara umum mengecam krisis kemanusiaan yang terjadi. Rusia mendapat banyak sanksi dari Amerika Serikat (AS), Barat, hingga G7 akibat dari jutaan warga Ukraina yang mengungsi serta kerusakan infrastruktur. Konflik ini turut menyumbang ketidakpastian global di samping pandemi Covid-19.

Namun, ada sejumlah negara yang justru mendukung invasi Rusia terhadap Ukraina. Menurut Kyiv Post, Rusia masih memiliki sekutu yang menawarkan dukungan penuh. Ada pula negara-negara seperti India dan China yang menahan diri untuk tidak ikut mengutuk tindakan Rusia.

Beberapa negara bahkan menentang Resolusi PBB 2 Maret 2022 yang menyerukan Rusia untuk segera menghentikan penggunaan kekuatannya terhadap Ukraina dan menarik seluruh militer tanpa syarat. Hanya Rusia, Belarusia, Suriah, Korea Utara, dan Eritrea yang menentang resolusi tersebut.

Berikut daftar negara yang pro Rusia selama perang dengan Ukraina beserta penjelasannya dilansir dari kyivpost:

1. Belarusia

Secara militer, Belarusia adalah pendukung terbesar Rusia yang mengizinkan wilayah darat dan udaranya digunakan oleh pasukan Kremlin. Walau sejauh ini mereka menolak tekanan dari Putin untuk mengirim pasukan ke Ukraina, Presiden Belarusia Aleksandr Lukashenko tidak mempermasalahkan ribuan rudal yang diluncurkan dari wilayahnya menuju kota-kota Ukraina.

Lukashenko tak punya banyak pilihan dalam masalah ini mengingat ia masih berkuasa karena bantuan Rusia dalam meredam pemberontakan rakyat saat Demonstrasi Belarusia alias Revolusi Sandal 2020.

2. Iran

Iran telah muncul sebagai salah satu sekutu Rusia yang tersisa, membuat Moskow semakin terisolasi karena invasi tersebut. Pemerintah Iran berbagi ketidakpercayaan yang mendalam dengan Kremlin terhadap apa pun yang berbau Barat. Pada panggilan telepon di awal invasi, Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan kepada Putin bahwa ekspansi NATO adalah ancaman serius bagi stabilitas dan keamanan negara-negara merdeka di wilayah yang berbeda.

Pada Desember 2022, AS menguraikan “hubungan yang luas dan berkembang” antara Iran dan Rusia yang melibatkan peralatan seperti helikopter, jet tempur, hingga drone Kamikaze. Pesawat nirawak tersebut telah menyerang kota-kota Ukraina hampir setiap minggu selama berbulan-bulan.

Baru-baru ini, dilaporkan bahwa mereka diselundupkan ke Rusia menggunakan kapal dan maskapai penerbangan Iran. Ada juga kekhawatiran bahwa Iran akan memasok rudal balistik yang tidak dapat dilawan oleh pertahanan udara Ukraina saat ini.

3. Korea Utara

Tidak heran kalau Korea Utara menjadi pendukung setia Rusia lewat kritik keras terhadap AS dan menyalahkan negara tersebut atas invasi skala penuh oleh Kremlin.

Dalam komentar publik baru-baru ini, Kim Yo-jong, saudara perempuan Presiden Korea Utara Kim Jong-un, menyatakan bahwa AS telah “melewati garis merah” dengan mengirimkan tank Abrams ke Ukraina. Ia berkata, “Saya menyatakan keprihatinan serius atas AS yang meningkatkan situasi perang dengan memberi Ukraina perangkat militer untuk serangan darat, dan mengecam keras itu.

“AS adalah penjahat kelas kakap yang menimbulkan ancaman dan tantangan serius bagi keamanan strategis Rusia dan mendorong situasi regional ke fase serius saat ini,” tambah Yo-jong. Sementara itu, AS menuduh Korea Utara memasok Rusia dengan senjata, khususnya peluru artileri, dan menyalurkannya melalui Timur Tengah dan Afrika.

4. Suriah

Suriah juga menjadi sekutu terbesar Moskow. Presiden Bashar al-Assad memuji invasi skala penuh sebagai “koreksi sejarah” dan menuduh negara-negara Barat menggunakan “metode kotor untuk mendukung teroris di Suriah dan Nazi di Ukraina.”

Assad telah sepenuhnya bergantung pada dukungan militer Rusia untuk menekan pemberontakan rakyat di Suriah yang telah menjadi perang saudara hampir 12 tahun.

5. China

Hal terdekat yang Rusia punya adalah dukungan negara China meskipun masih jauh dari kata pasti atau tanpa syarat. China tidak pernah mengutuk invasi Rusia ke Ukraina, namun juga tidak mendukungnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Walau demikian, China bertindak sedikit ambigu dengan menggemakan garis Kremlin, merujuk pada invasi sebagai “operasi militer khusus”, dan abstain dari suara PBB yang mengutuk Rusia.

Tahun lalu, eks Menteri Luar Negeri China Wang Yi sempat mengatakan bahwa akan membantu Rusia dalam mengatasi kesulitan, menghilangkan gangguan, mewujudkan tujuan strategis pembangunan, dan semakin memantapkan Rusia di panggung internasional.

Namun, hal itu sangat kontras dengan komentar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning yang menyerukan deeskalasi invasi dengan berkata, “Semua negara pantas dihormati atas kedaulatan dan integritas wilayah mereka. Dukungan harus diberikan untuk semua upaya yang kondusif untuk menyelesaikan krisis secara damai.”tuturnya.

Rusia telah berulang kali meminta senjata dari China, tetapi negara yang dipimpin Xi Jinping tersebut menolak keras. Di sisi lain menurut sumber Intelijen AS, China telah menyediakan peralatan yang tidak mematikan seperti jaket antipeluru dan helm.

Secara tidak langsung, dukungan China terhadap Moskow bisa dilihat dari meningkatnya impor minyak dan gas Rusia. China tampaknya tetap waspada dalam berbuat lebih banyak karena khawatir mendapat kemarahan dan sanksi Barat yang melemahkan.

6. India

Di sebuah pertemuan televisi pada September lalu, Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan kepada Putin terkait sikap terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

“Saya tahu bahwa era hari ini bukanlah era perang, dan saya telah berbicara dengan Anda melalui telepon tentang hal ini.”ujar Modi.

Sama halnya seperti China, India telah meningkatkan impor gas dan minyak Rusia sejak Februari 2022 yang secara tidak langsung membantu pembiayaan militer Kremlin.

India juga abstain dari pemungutan suara PBB pada hampir setiap resolusi yang mengutuk agresi Rusia. Masyarakat umum di India juga tampaknya memiliki dukungan kuat untuk Rusia sebagai akibat dari ketergantungan negaranya dengan perangkat militer Rusia dan sejarah bantuan Uni Soviet dalam Perang Pembebasan Bangladesh 1971.

7. Pakta Pertahanan Keamanan Kolektif (Collective Security Treaty Organization / CSTO)

CSTO yang dipimpin Moskow adalah aliansi militer di Eurasia yang terdiri dari enam negara pasca-Soviet, yakni Armenia, Kazakhstan, Rusia, Belarusia, Kyrgyzstan, dan Tajikistan.

Namun, tidak semuanya terlibat dalam dukungan terhadap Rusia selama setahun terakhir. Menurut seorang analis, Rusia kehilangan pengaruh di Kaukasus Selatan setelah puluhan tahun berperan sebagai power broker atau pialang kekuasaan.

Seperti halnya Kazakhstan, mereka menolak permintaan Rusia untuk mengambil bagian dalam invasi besar-besaran ke Ukraina. Namun, negara itu juga tidak mengkritik invasi secara langsung dan tidak secara resmi mengakui lepasnya Republik Luhansk dan Donetsk di Ukraina Timur yang didukung oleh Rusia.

Armenia juga menolak menjadi tuan rumah latihan militer CSTO bulan lalu. Sementara itu, Kyrgyzstan dan Tajikistan terlalu berhati-hati dalam mendukung Rusia sehingga mungkin dianggap menjengkelkan oleh Moskow.

8. Myanmar

Junta Militer Myanmar juga mendukung Rusia yang disebut “sedang bertindak untuk melindungi kedaulatannya”. Mereka memuji peran Rusia dalam menyeimbangkan kekuatan global. Satu hal yang perlu diketahui, Rusia adalah pemasok utama senjata ke Myanmar. 

Pilihan Editor: Mengapa AS Begitu Khawatir jika China Kirim Senjata Ke Rusia?

KYOV POST (NIA HEPPY | SYAHDI MUHARRAM) (CW)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

8 jam lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

10 jam lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."


Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

14 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin.  Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS
Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

Vladimir Putin memastikan Rusia tidak punya rencana apapun pada negara anggota NATO dan tidak akan menyerang.


Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

22 jam lalu

Kim Jong Un bersalaman dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov di Pyongyang, Korea Utara, 19 Oktober 2023. Kemenlu Rusia/Handout via REUTERS
Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

Kepala Intelijen Rusia mendatangi Korea Utara untuk membahas berbagai hal.


Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

1 hari lalu

F-16 Fighting Falcon yang ditugaskan di Sayap Tempur ke-8 mengalami 'darurat dalam penerbangan', jatuh di Laut Kuning [File: Ints Kalnins/Reuters]
Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.


Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

1 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran Rusia memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia . Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/VASILY PRUDNIKOV
Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.


Rusia Kirimkan Lebih dari 29 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

1 hari lalu

Truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan ke Gaza menunggu di Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Rusia Kirimkan Lebih dari 29 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Penerbangan khusus Rusia mengirimkan bantuan kemanusiaan gelombang ke-20 ke Gaza melalui Bulan Sabit Merah Mesir


Volodymyr Zelensky Bikin Acara Buka Puasa dengan Komunitas Muslim Ukraina

2 hari lalu

Presiden Ukriana Volodymyr Zelensky menyampaikan pidato secara virtual di KTT G20, Selasa, 15 November 2022. Sumber: Istimewa
Volodymyr Zelensky Bikin Acara Buka Puasa dengan Komunitas Muslim Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan doa bagi negara-negara yang sedang dilanda konflik pada Ramadan tahun ini.


Daftar Negara Peserta dan Pembagian Grup Piala Eropa 2024 Usai Georgia, Ukraina, dan Polandia Lolos

2 hari lalu

Logo Euro 2024.
Daftar Negara Peserta dan Pembagian Grup Piala Eropa 2024 Usai Georgia, Ukraina, dan Polandia Lolos

Tiga negara dipastikan termasuk dalam 24 negara yang lolos ke putaran final Piala Eropa 2024 atau Euro 2024 pada Kamis dinihari, 27 Maret 2024.


24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

2 hari lalu

Presiden Rusia, Vladimir Putin. Kremlin via RUETERS
24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

24 tahun, Vladimir Putin berhasil mempertahankan tahta politiknya. Bagaimana rekam jejaknya berkuasa sebagai Presiden Rusia terlama?