TEMPO.CO, Jakarta - Turki berterima kasih kepada semua negara atas bantuan yang mereka berikan untuk upaya pencarian dan penyelamatan serta bantuan setelah gempa bumi Turki, kata Presiden Recep Tayyip Erdogan pada hari Selasa, 14 Februari 2023.
Dalam pesan video yang dikirim ke KTT Pemerintah Dunia di Dubai, Uni Emirat Arab, Erdogan mengatakan tim telah menarik lebih dari 8.000 orang dari puing-puing gempa sejak gempa bumi melanda Turki Selatan pekan lalu. Erdogan juga mengatakan lebih dari 81.000 orang yang terluka akibat gempa bumi telah pulang setelah sebelumnya dirawat di rumah sakit.
"Saya ingin sekali lagi berterima kasih kepada semua negara sahabat dan saudara yang telah mengumpulkan bantuan untuk bangsa kita siang dan malam, mendukung upaya pencarian dan penyelamatan kita dengan tim mereka, dan tidak melupakan kita dalam doa mereka," kata Erdogan.
Erdogan mengatakan bahwa dirinya tidak akan pernah melupakan kebaikan tangan yang diberikan oleh dunia internasional. Gempa bumi yang melanda Turki dan Suriah adalah salah satu bencana alam terbesar, tidak hanya dalam sejarahnya tetapi juga dalam sejarah umat manusia.
“Bencana gempa, sekali lagi menunjukkan pentingnya solidaritas internasional," kata Erdogan, karena Türkiye telah menerima pesan dukungan dan belasungkawa dari lebih dari 100 negara, termasuk Uni Emirat Arab yang menjadi tuan rumah KTT tersebut.
“Pentingnya platform bilateral dan multilateral telah menjadi bukti hari ini karena sistem global dikelilingi oleh krisis,” kata Erdogan, seraya menegaskan kembali bahwa dunia yang lebih adil adalah mungkin.
“Dalam hal ini, Turki dan negara-negara Teluk merupakan poros utama untuk keamanan, stabilitas, kemakmuran, dan integrasi ekonomi kawasan kami. Kami selalu mengatakan bahwa kami tidak mempertimbangkan stabilitas dan keamanan kami sendiri secara terpisah dari stabilitas dan keamanan kawasan Teluk," kata Erdogan.
KTT Pemerintah Dunia diadakan dengan tema "Membentuk Pemerintahan Masa Depan". KTT ini juga bertujuan untuk membawa para pemimpin, pakar global, dan pembuat keputusan dari seluruh dunia untuk berbagi dan berkontribusi pada pengembangan alat, kebijakan, dan model yang penting dalam membentuk pemerintahan masa depan menurut informasi di laman resminya.