Gempa Turki yang berlangsung pada Senin lalu dan gempa susulan besar setelahnya, tercatat menewaskan lebih dari 37.000 orang di Turki selatan dan Suriah barat laut. Penghitungan resmi pada Selasa, 14 Februari 2023, itu, diperkirakan akan meningkat jauh lebih tinggi.
Menurut Aul Ibnu, kehancuran pasca-gempa menjadi tantangan tersendiri dalam upaya penyelamatan. Tim dituntut untuk semakin berhati-hati. Upaya pencarian juga disebut membutuhkan perangkat berat.
Cuaca ekstrem di Turki juga mendesak orang Indonesia seperti dia, yang biasa hidup di wilayah tropis, untuk menyesuaikan diri. “Makanan juga tidak umum, di Turki tidak seperti apa yang kita makan di Indonesia,” kata Ibnu yang sudah berada di Turki sejak Rabu pekan lalu.
Perjalanan panjang harus ditempuh Ibnu untuk menyentuh Hatay. Pertama, dari Jakarta dia menuju ke Ankara. Kemudian dari Ibu Kota Turki dia harus terbang lagi ke Adana, sampai pada akhirnya tiba di titik pertolongan setelah menempuh dua jam perjalanan.
Dia berangkat ke Turki bersama satu orang kolega. Rombongannya bertambah dengan bergabungnya empat pelajar asal Indonesia. “Koordinasi dengan KBRI tentu kami lakukan. Mahasiswa juga update, melaporkan kondisi ke KBRI agar terjalin koordinasi,” kata Ibnu.
Menurut data KBRI Ankara, WNI yang tinggal di Turki berjumlah 6.500 orang, sedangkan di Suriah tercatat 836. Mereka yang tinggal di wilayah terdampak gempa Turki total 616 orang.
Pemerintah RI sudah mengevakuasi lebih dari 123 WNI yang tinggal di wilayah gempa Turki. Mereka yang terdampak dan terdesak situasi di lapangan, lalu dipindahkan ke Ankara. WNI asal Bali yang menikah dengan warga Turki, ditemukan tewas bersama bayinya.
Bantuan kedua dari Indonesia tiba di Bandara Sakirpasa, Adana, dengan mencakup tim gawat darurat atau Emergency Medical Team (EMT), rumah sakit lapangan, dan bantuan logistik seberat hampir 40 ton. Dalam gelombang ini, Indonesia mengirim 119 personel EMT.
Dua pesawat TNI AU, adalah gelombang pertama bantuan pemerintah untuk gempa Turki, telah tiba di Bandara Adana pada Minggu, 12 Februari 2023. Gelombang ketiga bantuan dari pemerintah direncanakan berangkat Minggu, 18 Februari 2023. Pada tahap itu berangkat 4 pesawat yang membawa 80 ton bantuan kemanusiaan ke Turki dan juga ke Suriah.
DANIEL A. FAJRI
Pilihan Editor: RI Bangun Rumah Sakit Lapangan di Sekitar Lokasi Gempa Turki