TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Meksiko menahan seorang dokter medis dan dua lainnya, pada Selasa, 7 Februari 2023, semuanya terlibat dalam wabah meningitis di Meksiko utara, setelah lonjakan kasus lokal dalam beberapa bulan terakhir menyebabkan kematian sekurangnya 35 wanita. Sekitar 79 lainnya dirawat di rumah sakit dengan gejala-gejala infeksi virus tersebut.
Polisi di negara bagian Durango sebelumnya pada Selasa pagi menahan seorang dokter, ahli anestesi, yang dituduh jaksa menyebarkan obat-obatan yang terinfeksi yang mereka yakini menyebabkan wabah misterius itu. Dokter tersebut bertanggung jawab atas penggunaan ulang obat-obatan ilegal itu di rumah sakit-rumah sakit swasta tempat dia bekerja. Selanjutnya hari itu juga, para jaksa Durango mengumumkan penahanan dua pejabat dengan regulator keamanan kesehatan negara Coprised.
Seorang dituduh atas kesalahan mengelola obat-obatan, gagal memastikan kebersihan yang layak, juga membiarkan ruang-ruang operasi rusak. Yang lain dituduh gagal memenuhi persyaratan-persyaratan profesional.
Meningitis biasanya dikaitkan dengan peradangan otak dan sumsum tulang belakang yang menyakitkan, sering disebabkan oleh infeksi virus atau dalam beberapa kasus bakteri atau infeksi jamur.
Pasien-pasien yang terkena di Durango kemungkinan besar terinfeksi oleh meningitis jamur saat menjalani prosedur di rumah sakit yang sama tempat dokter itu bekerja, kata jaksa negara bagian Durango Sonia Garza kepada wartawan pada konferensi pers, Selasa. Ia mengatakan pasien-pasien itu kemungkinan pertama kali terinfeksi pada Agustus tahun lalu setelah diberikan anestesi untuk prosedur kebidanan.
“Dokter spesialis ini melakukan prosedur-prosedur tanpa ragu-ragu,” kata Garza, yang mengklaim sang dokter membawa obat-obatannya sendiri, termasuk obat-obatan terkontrol secara tidak sah.
Kasus-kasus ini meningkatkan kekhawatiran di Meksiko maupun dari lembaga-lembaga internasional setelah korban pertama dari wabah itu dikonfirmasi November lalu.
Garza menambahkan bahwa dokter yang ditahan adalah satu-satunya dokter yang melakukan prosedur di empat rumah sakit tempat pasien-pasien itu terinfeksi. Ia mengatakan sang dokter, di sebuah sidang, membantah menggunakan obat-obatannya sendiri. Nama lengkap orang-orang yang ditahan tidak diumumkan.
Reuters tidak dapat meminta komentar dokter tersebut, atau mengetahui pengacaranya, tetapi putranya, yang dihubungi Reuters, menyatakan ketidakbersalahan ayahnya.
"Mereka menuduh ayah saya tanpa bukti apa pun,” katanya, yang minta namanya dirahasiakan demi alasan keamanan.
Wabah meningitis terbatas pada rumah sakit-rumah sakit swasta di ibukota negara, yang juga dikenal sebagai Durango, menurut kementerian kesehatan Meksiko.
REUTERS
Pilihan Editor: Setidaknya 15 Tewas dalam Longsor Peru