TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini, beredar tudingan bahwa ada agen umrah di Malaysia yang memonopoli pembelian tiket pesawat secara borongan dan menjual sebagian besar di antaranya kepada jamaah Indonesia.
Pihak-pihak yang terlibat juga mengklaim bahwa situasi tersebut menjadi salah satu penyebab sulitnya mendapatkan tiket pesawat untuk menunaikan umrah dan secara tidak langsung menyebabkan biaya paket umrah naik, demikian dilaporkan Free Malaysia Today, Kamis, 2 Februari 2023.
Hal itu dibantah oleh Kementerian Pariwisata, Seni, dan Budaya Malaysia. "Tuduhan adanya monopoli perusahaan tertentu dan keuntungan yang diberikan kepada jemaah Indonesia sama sekali tidak benar," kata pernyataan resmi Kementerian.
Amal, anak perusahaan Malaysia Airlines yang menangani penerbangan haji dan umrah, hanya menjual 10% dari total kapasitas tiket umrah kepada jemaah haji Indonesia, kata Kementerian Pariwisata Malaysia.
Kementerian dalam sebuah pernyataan menginformasikan bahwa 90% dari kapasitas tiket ditawarkan kepada jemaah Malaysia dan dianggap cukup untuk dipesan oleh badan pengelola umrah lokal yang memiliki izin dari kementerian.
Kementerian juga menyatakan, telah menggelar pertemuan yang dipimpin oleh Wakil Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya, Khairul Firdaus Akbar Khan dan dihadiri oleh perwakilan dari kementerian terkait, termasuk asosiasi operator tur berlisensi Selasa lalu.
Rapat tersebut memutuskan bahwa pihak Amal akan mengkaji ulang distribusi tiket pesawat umrah untuk memastikan semua perusahaan operator umrah lokal yang berizin terbuka peluangnya.
“Langkah ini juga bertujuan untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat yang ingin menunaikan umrah,” demikian pernyataan Kementerian Pariwisata Malaysia.
FMT