TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko mengumumkan angka aborsi di Rusia turun secara signifikan dalam satu dekade terakhir. Hal ini diungkap oleh Murashko pada Rabu, 1 Februari 2023, saat rapat level menteri dan anggota senat Rusia.
“Dulu pada satu dekade terakhir, angka aborsi lebih dari separuh (angka serang),” kata Murashko.
Baca juga:Wamenkumham: Surat Peringatan PBB soal KUHP Terlambat
Ilustrasi anti aborsi. Brendan Hoffman/Getty Images
Murashko menjelaskan berkurangnya jumlah kasus aborsi di Rusia karena didorong oleh layanan konseling pra-abosi. Pada tahun lalu, ada lebih dari 44 ribu perempuan di Rusia tidak jadi aborsi setelah menerima bantuan secara psikologis dan sosial.
Menurut doktrin demografi Rusia terbaru yang diadopsi pada 2021 lalu, otoritas di Rusia berencana memberikan kounseling setidaknya pada 80 persen perempuan di Rusia yang sedang mempertimbangkan untuk aborsi. Kepala Dewan Federasi Rusia Valentina Matvienko memuji kemajuan yang telah dicapai.
“Tentu saja kami ingin mencapai kemajuan dalam hal ini (mengurangi aborsi). Pertama-tama yang kami lakukan adalah memberikan bantuan medis dan psikologi pada perempuan, di mana ini tentu saja berkontribusi secara signifikan mengurangi aborsi,” kata Matvienko.
Matvienko juga memuji upaya sejumlah organisasi kemanusiaan swasta serta peran gereja ortodok Rusia, yang berkontribusi menurunkan angka aborsi.
“Mungkin yang tidak kalah pentingnya adalah sudut pandang masyarakat itu sendiri yang sudah berubah. Semakin banyak warga negara yang percaya aborsi sebagai hal yang kurang bisa diterima,” kata Matvienko.
Sumber: RT.com
Baca juga:Spanyol Siap Mengirim Enam Tank Leopard 2A4 ke Ukraina
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.