TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya 25 orang tewas pada Sabtu, ketika sebuah bus yang membawa 60 penumpang jatuh dari tebing di barat laut Peru, kata polisi.
Bus tersebut, milik perusahaan Qorianka Tours, berangkat dari ibu kota Lima dan sedang dalam perjalanan ke Tumbes, di perbatasan dengan Ekuador. Polisi mengatakan karena alasan yang tidak diketahui, bus keluar dari jalan dekat Kota Organos dan jatuh ke jurang.
Mereka mengatakan sejumlah penumpang yang terluka dibawa ke rumah sakit di El Alto dan Mancora, resor populer sekitar 1.000 kilometer utara Lima. Kesaksian tim penyelamat dan korban selamat menyebut beberapa penumpang terlempar dari bus dalam insiden itu, sementara yang lain terjebak di dalam.
Kecelakaan lalu lintas sering terjadi di sepanjang jalan raya Peru. CBS News melaporkan lebih dari 2.600 orang tewas dalam insiden semacam itu pada 2016. Pada 2018, setidaknya 30 orang tewas ketika sebuah bus jatuh dari tebing ke pantai berbatu di sepanjang jalan raya sempit yang dikenal sebagai "Devil's Curve”,kata polisi Peru dan petugas pemadam kebakaran. Jalan raya tersebut kemudian ditutup untuk lalu lintas bus oleh pemerintah.
Kondisi ini diperparah oleh kekacauan politik di Peru. Negara ini diguncang oleh protes yang menyerukan penggulingan Presiden Dina Boluarte dan kembalinya kekuasaan pendahulunya, yang pencopotannya pada Desember memicu kerusuhan mematikan dan membawa negara itu ke dalam kekacauan politik.
Baca juga: Dampak Krisis Politik Peru, Machu Picchu Tak Bisa Dikunjungi Wisatawan
CBS NEWS
