TEMPO.CO, Jakarta - Badan Center for Disease Control and Prevention pada Rabu, 25 Januari 2023, mengungkap kasus Covid-19 di Cina turun 72 persen dari puncaknya pada sebulan lalu. Kasus harian kematian akibat Covid-19 di sejumlah rumah sakit di Cina juga mengalami penurunan 79 persen dari puncaknya.
Data itu diungkap oleh Center for Disease Control and Prevention lewat websitenya setelah seorang ilmuwan berpengaruh dari Pemerintah Cina mengungkap pada akhir pekan lalu kalau 80 persen dari 1,4 miliar jiwa populasi Cina sudah pernah tertular virus corona. Hal itu menimbulkan kecurigaan kalau Covid-19 di Cina kembali meledak dalam lebih dari dua hingga tiga bulan.
Baca juga: Indonesia Jadi Negara Percontohan bagi Warga Cina yang Mau Piknik ke Luar Negeri
Petugas menggunakan masker saat melayani pengunnjung yang memesan makanan di food court sebuah mall setelah meredanya pandemi virus corona atau COVID-19 di Beijing, Cina, 15 Mei 2020. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Cina telah mengakhiri kebijakan nol-Covid-19 pada awal Desember 2022 lalu setelah tiga tahun memberlakukannya. Semenjak itu pula, kasus Covid-19 di Negeri Tirai Bambu itu pun mengalami lonjakan.
Otoritas di Cina mengklaim infeksi virus corona sudah mencapai puncaknya. Namun sejumlah ahli memperingatkan terhadap kemungkinan lonjakan kasus positif Covid-19 di sejumlah dareah pinggir yang kurang dipersiapkan untuk menghadapi lonjakan kasus menyusul jutaan warga Cina yang pulang kampung untuk merayakan Imlek, yang identik sebagai ajang untuk kumpul keluarga selama libur tahun baru.
Center for Disease Control and Prevention mengungkap jumlah pasien Covid-19 yang kritis di Cina menyentuh puncaknya pada 4 Januari 2023, yang tercatat 128 ribu pasien. Angka itu mengalami penurunan menjadi 36 ribu kasus pada 23 Januari 2023.
Jumlah kematian akibat Covid-19 di Cina mencapai puncaknya pada 4 Januari 2023, yang tercatat 4.23 orang. Angka itu turun menjadi 896 orang per 23 Januari 2023. Jumlah warga yang mendatangi klinik demam juga mengalami penurunan dari puncaknya pada 22 Desember 2023 sebanyak 2.867 orang menjadi 110 ribu orang pada 23 Januari 2023.
Sumber: Reuters
Baca juga: China Ungkap Puncak Covid-19: Kasus Harian 7 Juta dan Kematian 4.000
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.