TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Norwegia, Rabu, 25 Januari 2023, mengatakan bahwa mereka tidak berusaha untuk memenjara seorang mantan komandan grup Wagner, sebuah kelompok tentara bayaran dari Rusia yang baru-baru ini melarikan diri ke Norwegia. Alih-alih mereka memerintahkannya untuk tetap tinggal di sebuah lokasi rahasia demi alasan-alasan keamanan.
Baca Juga: China Ungkap Puncak Covid-19: Kasus Harian 7 Juta dan Kematian 4.000
Andrei Medvedev melarikan diri dari Rusia dengan menyebrang ke Norwegia pada 13 Januari. Ia mengatakan ia takut kehilangan nyawa setelah menyaksikan apa yang ia sebut sebagai pembunuhan dan penganiayaan para tahanan Rusia yang dibawa ke garis depan di Ukraina untuk berperang bersama Wagner.
Polisi, Senin, mengatakan bahwa ia ditahan oleh polisi imigrasi dan ditahan di pusat penahanan imigrasi Trandum di luar Oslo, karena “ketidaksepakatan” tentang langkah-langkah yang diambil untuk menjamin keselamatannya. Trandum adalah tempat penahanan para pencari suaka yang ditolak sebelum mereka dideportasi. Polisi menolak usulan-usulan tentang kemungkinan Medvedev dideportasi ke Rusia.
“Unit imigrasi kepolisian melepas Medvedev dari Trandum di bawah sebuah perintah untuk dibawa ke sebuah tempat tinggal yang spesifik,” kata polisi dalam sebuah pernyataan lewat surat elektronik kepada Reuters.
Pengacara Medvedev di Norwegia, Brynjulf Risnes, tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar. Risnes, Senin, mengatakan bahwa Medvedev ditahan karena “ketidaksepakatan” tentang langkah yang diambil untuk menjamin keamanannya dan bahwa ia sama sekali tidak berpeluang untuk dideportasi ke Rusia.
Baca Juga: Setidaknya 39 Penembakan Massal Terjadi di Amerika dalam 24 Hari Pertama 2023
REUTERS