TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan demonstran, yang sebagian besar warga adat, memenuhi Ibu Kota Lima pada Kamis, 19 Januari 2023, menyerukan adanya perubahan. Gelombang unjuk rasa yang meletus di Peru pada bulan lalu telah memakan korban jiwa.
Kepolisian memperkirakan aksi protes pada Kamis kemarin diikuti oleh sekitar 3.500 orang, namun ada yang berspekulasi jumlah demonstran da kali lipat dari yang diperkirakan Kepolisian Peru.
Baca juga;Polisi Peru Dibakar Hidup-hidup oleh Demonstran, 17 Orang Tewas
Polisi menghadapi pengunjuk rasa yang memprotes untuk menuntut pembubaran Kongres dan mengadakan pemilihan demokratis daripada mengakui Dina Boluarte sebagai Presiden Peru, setelah penggulingan Presiden Peru Pedro Castillo, di Lima, Peru, 12 Desember 2022. REUTERS/Sebastian Castaneda
Aparat kepolisian anti-huru-hara lengkap dengan tameng, menjadi sasaran lemparan batu para demonstran di sejumlah jalan. San Martin Plaza, salah satu gedung bersejarah di Kota lima terbakar pada Kamis malam 19 Januari 2023.
Baca juga:
Pemadam kebakaran mengatakan Gedung San Martin Plaza dalam kondisi kosong ketika api menyulut dari sumber yang tidak diketahui.
Dalam sebulan terakhir, unjuk rasa di Peru kadang berujung dengan kematian. Gelombang unjuk rasa ini adalah yang terburuk dalam dua dekade terakhir karena banyak warga miskin dan warga yang tinggal di wilayah pinggir meluapkan kemarahan mereka pada Pemerintah buntut dari kesenjangan yang mencolok (ketidak-setaraan) dan kenaikan harga-harga.
Unjuk rasa ini adalah ujian bagi Peru yang merupakan negara kaya akan tembaga. Demonstran menuntut agar Presiden Peru Dina Boluarte mempercepat pemilu dan membuat sebuah konstitusi baru.
“Kami ingin Boluarte mengundurkan diri dan dilakukan pemilu yang baru,” kata Jose De la Rosa, demonstran, yang memprediksi unjuk rasa akan terus berlanjut.
Gelombang unjuk rasa di Peru dimulai pada 7 Desember 2022 atau saat mantan Presiden Peru Pedro Castillo digulingkan setelah dia mencoba secara ilegal membubarkan Kongres dan mengkonsolidasikan kekuasaan. Dalam unjuk rasa pada Kamis, 19 Januari 2023, demonstran menuju kota Lima dengan berjalan kaki dan menaiki bus sambil membawa bendera serta spanduk yang bernada menyalahkan aparat kepolisian dan pemerintah atas bentrokan mematikan di Kota Aya cucho dan Juliaca.
Sumber: Reuters
Baca juga: Unjuk Rasa di Patung Kuda, Rekayasa Lalu Lintas Ini Dilakukan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.