TEMPO.CO, Jakarta - Rusia telah meningkatkan serangan kuat ke kota Soledar di timur Ukraina. Para pejabat di Kyiv menyebut, keadaan itu memaksa pasukan Ukraina untuk menghalau gelombang serangan yang dipimpin tentara bayaran Rusia atau Grup Wagner.
Baca: Kremlin Sebut Kiriman Senjata Barat Bikin Rakyat Ukraina Kian Menderita
Soledar terletak di Donetsk, kawasan industri Donbas, beberapa mil dari Bakhmut, tempat pasukan dari kedua belah pihak mengalami kerugian besar dalam beberapa perang parit paling intens sejak Rusia menginvasi Ukraina hampir 11 bulan lalu. Kota itu memiliki tambang garam.
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Malyar menyatakan, pasukannya telah memukul mundur upaya Rusia sebelumnya untuk merebut kota itu tetapi sejumlah besar unit Grup Wagner dengan cepat kembali. Kelompok itu dipercaya mengerahkan taktik baru, dan sekarang lebih banyak tentara di bawah perlindungan artileri berat.
“Musuh benar-benar melangkahi mayat tentara mereka sendiri, menggunakan artileri massal, sistem MLRS, dan mortir,” kata Malyar pada Senin, 9 Januari 2023, di aplikasi pesan Telegram.
Kementerian Pertahanan Rusia tidak menyebutkan baik Soledar atau Bakhmut dalam jumpa pers reguler pada Senin, sehari setelah menghadapi kritik atas klaim yang tampaknya salah tentang serangan rudal di barak sementara Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dalam sambutan video setiap malam pada Senin, 9 Januari 2022, menyatakan bahwa Bakhmut dan Soledar bertahan meskipun kehancurannya meluas. Dia mengakui serangan di Soledar lebih ganas, tidak ada tembok yang tersisa, dan tanah ditutupi mayat Rusia.
“Berkat ketahanan tentara kami di Soledar, kami telah memenangkan tambahan waktu dan kekuatan tambahan untuk Ukraina,” kata Zelensky.
Dalam pidatonya, Zelensky tidak menjelaskan apa yang dia maksud dengan mendapatkan waktu atau kekuatan. Para pejabat Ukraina, yang dipimpin oleh panglima tertinggi Jenderal Valery Zaluzhniy, telah memperingatkan bahwa Rusia sedang mempersiapkan pasukan baru untuk serangan besar baru di Ukraina, mungkin di ibu kota Kyiv.
Perang Rusia Ukraina telah dimulai sejak Februari 2022 dan belum ada tanda-tanda berakhir. Moskow kerap mengklaim agresinya ke Ukraina didorong provokasi Barat.
Simak: Rusia Klaim Bunuh 600 Tentara Ukraina, Dibantah Habis-habisan oleh Ukraina
REUTERS