TEMPO.CO, Jakarta - Rusia mengklaim telah membunuh 600 orang tentara Ukraina dalam serangan balasan. "Lebih dari 600 prajurit Ukraina tewas oleh serangan rudal terhadap pasukan yang ditempatkan di dua bangunan yang digunakan sebagai barak di Kramatorsk," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan resmi.
Baca: Grup Wagner Rusia Incar Kota Kecil Bakhmut, Punya Ruang Bawah Tanah Raksasa?
Rusia menggambarkan serangan itu sebagai serangan balasan setelah rudal Ukraina saat malam Tahun Baru menghantam kota Makiivka, Ukraina timur. Menurut Moskow serangan itu menewaskan 89 tentaranya.
Namun klaim Rusia atas serangan di Kramatorsk itu dibantah oleh Angkatan bersenjata Ukraina. "Informasi ini sama benarnya dengan data bahwa mereka telah menghancurkan semua HIMARS kami," kata Sergiy Cherevaty, juru bicara kelompok timur angkatan bersenjata Ukraina, kepada outlet media Suspilne.
Dalam serangan ke Makiivka, Ukraina menggunakan rudal HIMARS yang dipasok AS. Cherevaty mengatakan Rusia tidak dapat melakukan serangan presisi tinggi.
Rusia tidak mengatakan kapan tepatnya serangan itu terjadi. Rusia sebelumnya mengklaim bahwa intelijen telah menemukan lebih dari 1.300 tentara Ukraina di dua gedung di Kramatorsk.
Pada Minggu pagi, Pavlo Kyrylenko, kepala administrasi regional Donetsk, mengatakan pasukan Rusia telah melancarkan tujuh serangan roket ke Kramatorsk setelah tengah malam. Dia mengatakan, lembaga pendidikan, fasilitas industri, dan koperasi garasi telah rusak. Tak ada korban jiwa dalam serangan tersebut.
Dilansir dari Reuters, serangan rudal Rusia di kota Kramatorsk, Ukraina meleset dari sasarannya dan tidak ada tanda-tanda korban yang jelas. Tim Reuters mengunjungi dua asrama perguruan tinggi yang dikatakan Moskow menampung personel Ukraina untuk sementara. Serangan itu ditargetkan sebagai balas dendam atas serangan Tahun Baru yang menewaskan puluhan tentara Rusia dan menyebabkan protes di Rusia.
Tapi tidak ada asrama di timur kota Kramatorsk yang terkena dampak langsung atau rusak parah. Tidak ada tanda-tanda yang jelas bahwa tentara pernah tinggal di sana dan tidak ada tanda-tanda mayat atau jejak darah.
Perang Rusia Ukraina sudah berlangsung hampir satu tahun. Militer Rusia berada di bawah tekanan untuk segera meraih kemenangan.
Kementerian pertahanan Rusia, dalam sebuah pernyataan, mengatakan serangan terhadap gedung-gedung di Kramatorsk adalah operasi balas dendam atas serangan maut Ukraina. Pekan lalu Ukraina menyerang sebuah barak Rusia di Makiivka, di bagian wilayah Donetsk yang dikendalikan oleh pasukan Moskow. Dalam serangan itu sedikitnya 89 orang prajurit Rusia tewas.
Simak: Rusia Cabut Gencatan Senjata Sepihak, Lanjutkan Serangan
NDTV | REUTERS