PERAIRAN YANG LEBIH TENANG BERTAHAP
Kondisi berangsur-angsur membaik sejak kebuntuan pada 2012, kata para nelayan. Hingga 2016, personel China biasa mengambil hasil tangkapan mereka, kata mereka. Mereka juga mengalami perahu karet berawak China menghalangi jalan mereka.
Namun akhir-akhir ini, personel China lebih ramah, dengan beberapa pengecualian, kata para nelayan. Mereka menambahkan bahwa beberapa orang China sekarang bahkan tahu bagaimana berbicara dalam bahasa Filipina yang terpatah-patah.
Nelayan Filipina mengatakan mereka sekarang terutama khawatir perahu mereka yang lebih kecil dilarang memasuki laguna atau tali pancing mereka dipotong.
“Kami menghabiskan banyak uang (membeli bahan mentah), (tetapi) mereka (orang China) memotong tali pancing kami. Ketika Anda kembali ke tali pancing Anda, itu sudah tidak ada lagi. Tentu saja, kami tidak dapat melakukan apa-apa. Kami menghadapi penjaga pantai asing," kata Mayo.
Meski begitu, Mayo mengatakan dia tidak keberatan memiliki penjaga pantai di daerah tersebut, karena ada manfaatnya.
“Lebih baik ada pengawas di sana. Dulu, saat dibuka, ada (ilegal) penangkapan ikan dengan menggunakan ledakan atau dinamit dan natrium sianida. Tentu saja, ini merusak karang. Sekarang, dengan penjaga di sana, hanya tali pancing dan jaring yang digunakan," kata Mayo.
Baca juga: AS Peringatkan China Tak Ganggu Filipina di Laut Cina Selatan
CHANNEL NEWSASIA