TEMPO.CO, Jakarta - Dengan pohon cemara raksasa, balon warna-warni di jalanan, dan selfie di Gereja Kelahiran Yesus, pariwisata Natal telah kembali ke kota Bethlehem di wilayah pendudukan Tepi Barat setelah dua tahun pembatasan terkait COVID-19.
Baca juga: Seniman Banksy Pajang Karya Seni Yesus di Betlehem
Dipuja dalam tradisi Kristen sebagai tempat kelahiran Kristus, Kota Bethlehem menyambut ribuan peziarah dan turis untuk Natal setiap tahun. Rejeki nomplok ini mengering selama dua tahun terakhir karena pandemi dan pembatasan perjalanan.
Sekarang dengan pencabutan pembatasan di wilayah pendudukan Palestina dan Israel, di mana bandara internasional terdekat dengan akses ke Bethlehem berada, kota di Tepi Barat selatan itu kembali meriah.
Pramuka berbaris dengan bagpipes saat ribuan penonton berbaris di jalan memegang balon dan permen kapas.
Patriark Latin Yerusalem, Pierbattista Pizzaballa, menyambut para jemaah setibanya di kota, sebelum memimpin prosesi Malam Natal tahunan di Gereja Kelahiran Yesus.
“Natal adalah perayaan kota, dan kami mencurahkan banyak waktu dan upaya untuk mempersiapkannya,” kata Wali Kota Bethlehem Hanna Hanania. “Kami ingin memiliki partisipasi internasional, dan menyelenggarakan lagu dan pertunjukan anak-anak dengan penyanyi dari Prancis, Afrika Selatan, dan Malta.”