TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Kevin Rudd ditunjuk menjadi Duta Besar Australia untuk Amerika Serikat. Penunjukan itu dilakukan saat Australia dan AS tengah memperdalam kerja sama keamanan sebagai respons atas meningkatnya pengaruh China di kawasan.
Baca juga: Hubungan Diplomatik Membaik, Menteri Luar Negeri Australia Akan ke Cina
PM Anthony Albanese menilai Rudd sebagai salah satu pakar terkemuka tentang China di dunia. Menurut dia, Rudd akan membawa segudang pengalamannya jika menjadi dubes, di tengah persaingan strategis yang sedang mengubah dunia.
"Kevin Rudd adalah penunjukan yang luar biasa," kata Albanese dalam jumpa pers, Selasa 20 Desember 2022, menjelang kunjungan resmi Menteri Luar Negeri Penny Wong ke China.
"Dia membawa banyak pujian bagi Australia dengan menyetujui untuk menerima posisi ini sebagai mantan perdana menteri dan mantan menteri luar negeri," kata Albanese.
Rudd, yang fasih berbahasa Mandarin, telah menjadi penulis dan pembicara tentang hubungan luar negeri dengan China sejak mundur dari politik pada 2013.
Dia menyelesaikan pendidikan doktorat di Universitas Oxford tentang pandangan dunia terhadap Presiden China Xi Jinping pada September lalu. Dia juga mengepalai Asia Society, sebuah institut hubungan internasional di New York.
Mengatakan bahwa dia sangat tersanjung atas penunjukkan tersebut, Rudd menegaskan kembali pentingnya aliansi AS dan menyoroti hubungan pribadinya yang erat dengan para pemimpin bisnis dan politik Amerika setelah hampir satu dekade tinggal dan bekerja di negara tersebut.
"Kepentingan nasional kami terus dilayani, seperti yang telah terjadi selama beberapa dekade terakhir, dengan keterlibatan strategis Amerika Serikat yang paling dalam dan paling efektif di kawasan kami," kata Rudd dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, Albanese mengatakan penunjukan Rudd mencerminkan pentingnya kerja sama pembuatan kapal selam bertenaga nuklir lewat AUKUS, pakta keamanan trilateral antara Australia, AS dan Inggris.
"Bukan kebetulan jika kami terlibat dalam AUKUS dan bahwa keputusan-keputusan itu (tidak hanya) memerlukan upaya diplomatik yang signifikan, tetapi juga, tentu saja, pengetahuan tentang struktur politik yang ada," kata Albanese.
Rudd akan menempati posisinya yang baru pada awal 2023.
Baca juga: Rudd Didesak Mundur dari Politik
REUTERS