TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengumumkan Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong akan mengunjungi Cina pada pekan ini. Lawatan ini menandakan peningkatan hubungan diplomatik antara Beijing dan Canberra.
Wong rencananya bertemu Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dalam kunjungannya itu. Keduanya akan mengadakan Dialog Luar Negeri dan Strategis Australia-Cina keenam. Acara itu bertepatan dengan peringatan 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara yang jatuh pada Rabu, 21 Desember 2022.
Menlu Australia Penny Wong dan Menlu China Wang Yi di Bali, 8 Juli 2022. (Dok. Kedubes Australia Jakarta)
Ini akan menjadi kunjungan pertama seorang menteri dari Australia ke Cina sejak 2019 dan menjadi pembicaraan formal pertama di Beijing antara diplomat tinggi kedua negara sejak 2018.
"Australia mencari hubungan yang stabil dengan Cina. Kami akan bekerja sama di mana kami bisa, tidak setuju di mana kami harus dan terlibat dalam kepentingan nasional," kata Albanese dalam sebuah pernyataan, Senin, 19 Desember 2022.
Hubungan diplomatik Australia dan mitra dagang utamanya Cina, memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Beijing menjatuhkan sanksi pada ekspor Australia setelah Canberra menyerukan penyelidikan internasional tentang asal-usul pandemi Covid-19. Beijing juga marah dengan pemerintah Partai Liberal Australia yang berkuasa sebelumnya karena memblokir perusahaan telekomunikasi asal Cina Huawei dari jaringan 5G Australia.
Pertemuan Albanese dengan Presiden Cina Xi Jinping di sela-sela KTT G20 Bali bulan lalu menandakan mencairnya hubungan, meskipun sanksi perdagangan China tetap berlaku. Ketua komite keterlibatan internasional Dewan Bisnis Australia, Warwick Smith, mengatakan komunitas bisnis menyambut baik perjalanan Wong ke Cina dan diharapkan pertemuan tatap muka langsung itu bisa punya makna penting.
Menurut Smith, lantaran wabah Covid-19 yang sedang tinggi di Cina, maka tidak ada delegasi bisnis yang ikut pergi bersama Wong. Para pelaku bisnis sangat ingin melihat beberapa hasil konkret dalam waktu dekat dari pertemuan tersebut.
Baca juga: Menteri Luar Negeri Belarus Meninggal Mendadak
Cina masih menjadi pengekspor utama bijih besi dari Australia. Cina juga saat ini sedang mencari dukungan Canberra untuk bergabung dengan pakta perdagangan trans-Pasifik.
Diplomat Australia sebelumnya mengatakan langkah Canberra untuk meningkatkan hubungan dengan Beijing tidak akan membawa perubahan dalam kebijakan pertahanan. Dalam pernyataan bersama para Menteri Pertahanan di Washington pada bulan ini, disebutkan Australia dan Amerika Serikat akan melawan kegiatan militer yang mendestabilisasi Cina.
REUTERS
Baca juga: Aktor Iko Uwais Dilaporkan ke Polisi Atas Dugaan Penganiayaan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.