TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal mengatakan Rusia mencoba membanjiri Eropa dengan gelombang pengungsi baru. Hal ini terjadi karena Rusia terus menyerang infrastruktur energi Ukraina di musim dingin yang kelam tahun ini.
Baca: Jasad Mahasiswa Zambia yang Tewas Berperang di Ukraina Tiba di Lusaka
Menurut Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, hingga akhir November, lebih dari 4.751.065 pengungsi dari Ukraina telah mendaftar untuk status perlindungan sementara atau yang setara. Negara yang dibanjiri para pengungsi Ukraina adalah Polandia, Jerman, dan Republik Ceko. Secara total, sekitar 7,8 juta pengungsi Ukraina tercatat di seluruh Eropa.
Shmyhal mencatat bahwa serangan rudal dan artileri Rusia pada fasilitas infrastruktur kritis menyebabkan pemadaman listrik dan pasokan air. Akibatnya jutaan warga Ukraina sengsara di tengah cuaca yang sangat dingin. Dia meminta sekutu Barat untuk memberi Ukraina sistem pertahanan udara Patriot, di antara pertahanan udara lainnya, untuk melawan serangan Rusia.
Sehari sebelumnya, Shmyhal memperingatkan tentang pemangkasan energi yang signifikan di musim dingin ini. Peringatan tentang seretnya pasokan energi setelah serangan rudal Rusia merusak semua pembangkit listrik tenaga air di seluruh negeri.
Sejak 10 Oktober, Moskow melancarkan enam serangan massal yang menargetkan sektor energi Ukraina. Serangan itu menewaskan puluhan warga sipil dan menyebabkan pemadaman listrik darurat.
Rusia telah menembakkan lebih dari seribu rudal dan amunisi di infrastruktur energi nasional selama dua bulan terakhir, menurut Kepala operator jaringan negara Ukraina Ukrenergo Volodymyr Kudrytsky pada 9 Desember 2022.
Serangan nasional terbaru di Ukraina terjadi pada 5 Desember 2022. Serangan itu menewaskan empat orang dan mengenai situs energi di setidaknya tiga wilayah.
Pada 4 Desember, Miguel Berger, Duta Besar Jerman untuk Inggris, mengatakan negaranya mengharapkan gelombang baru pengungsi Ukraina dalam beberapa minggu mendatang. Sebelumnya Reuters melaporkan bahwa negara-negara Eropa Timur bersiap membuka kembali pusat penerimaan dan mengisi kembali persediaan makanan untuk mengantisipasi kemungkinan gelombang pengungsi baru Ukraina.
Simak: Ukraina Menewaskan Tentara Bayaran Wagner Rusia dalam Serangan Hotel
KYIV INDEPENDENT | REUTERS