Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Protes di China Menyebar ke Kampus dan Kota di Luar Negeri

Reporter

Editor

Sapto Yunus

image-gnews
Warga menggelar aksi demo menolak lockdown di Shanghai, Cina, 27 November 2022. Warga di wilayah Xinjiang, Beijing dan Shanghai turun ke jalan memprotes pembatasan ketat yang dilakukan pemerintah akibat naiknya kasus harian Covid-19 di seluruh Cina. REUTERS
Warga menggelar aksi demo menolak lockdown di Shanghai, Cina, 27 November 2022. Warga di wilayah Xinjiang, Beijing dan Shanghai turun ke jalan memprotes pembatasan ketat yang dilakukan pemerintah akibat naiknya kasus harian Covid-19 di seluruh Cina. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, JakartaProtes terhadap kebijakan nol Covid yang ketat di China dan pembatasan kegiatan masyarakat telah menyebar ke setidaknya selusin kota di seluruh dunia. Mereka menunjukkan solidaritas terhadap pembangkangan yang jarang terjadi di China.

Baca:

Seperti dilansir Reuters pada Senin, 28 November 2022, pembangkang ekspatriat dan mahasiswa melakukan aksi dan protes skala kecil di kota-kota di seluruh dunia termasuk London, Paris, Tokyo, dan Sydney.

Dalam kebanyakan aksi, puluhan orang menghadiri protes, meskipun beberapa aksi menarik lebih dari 100 orang.

Protes tersebut adalah contoh langka orang China bersatu dalam kemarahan di dalam dan luar negeri.

Unjuk rasa di daratan China dipicu oleh kebakaran di wilayah Xinjiang—kampung halaman muslim Uighur—pada pekan lalu yang menewaskan 10 orang yang terjebak di apartemen mereka. Para pengunjuk rasa menyalahkan tindakan penguncian (lockdown), meskipun para pejabat membantahnya.

Pada Senin malam, puluhan pengunjuk rasa berkumpul di kawasan pusat bisnis Hong Kong, tempat demonstrasi antipemerintah yang diwarnai kekerasan pada 2019.

"Saya pikir ini adalah hak normal orang untuk mengungkapkan pendapatnya. Saya pikir mereka seharusnya tidak menekan hak semacam ini," kata Lam, warga Hong Kong berusia 50 tahun.

Rekaman video yang beredar secara daring menunjukkan lusinan mahasiswa berkumpul di kampus Chinese University of Hong Kong untuk meratapi korban tewas dalam kebakaran Xinjiang.

Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Amerika Serikat percaya akan sulit bagi China untuk mengendalikan virus ini melalui strategi nol Covid mereka. "Setiap orang memiliki hak untuk memprotes secara damai, di sini di Amerika Serikat dan di seluruh dunia. Ini termasuk di RRC.”

Juru bicara Kantor Hak Asasi Manusia PBB Jeremy Laurence, dalam sebuah surat elektronik pada hari Senin, mendesak pihak berwenang menanggapi protes sesuai dengan hukum dan standar HAM internasional.

Laurence menambahkan bahwa mengizinkan debat luas di seluruh masyarakat dapat membantu membentuk kebijakan publik, memastikannya dipahami dengan lebih baik, dan pada akhirnya lebih efektif.

Dukungan dari Luar Negeri

Beberapa pengunjuk rasa di luar negeri mengatakan giliran mereka untuk menanggung beban yang ditanggung teman dan keluarga mereka.

"Itu yang harus saya lakukan. Ketika saya melihat begitu banyak warga dan mahasiswa China turun ke jalan, perasaan saya adalah mereka memikul jauh lebih banyak daripada yang kami miliki," kata mahasiswa pascasarjana Chiang Seeta, salah satu penyelenggara demonstrasi di Paris pada hari Ahad yang menarik sekitar 200 orang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami sekarang menunjukkan dukungan untuk mereka dari luar negeri," kata Chiang.

Di luar Pompidou Center di Paris, beberapa pengunjuk rasa membawa bunga dan menyalakan lilin untuk mereka yang tewas dalam kebakaran Xinjiang.

Beberapa menyalahkan Presiden Xi Jinping dan Partai Komunis China. Pengunjuk rasa menuntut Xi dan para pejabat partai dipecat.

Aksi menentang Xi menjadi semakin umum setelah seorang pembangkang menggantungkan spanduk di jembatan Beijing bulan lalu menjelang Kongres Partai Komunis, mengkritik Xi karena berpegang teguh pada kekuasaan dan kebijakan nol Covid.

Sekitar 90 orang berkumpul di Shinjuku, salah satu stasiun kereta tersibuk di Tokyo, pada hari Ahad, di antaranya seorang mahasiswa dari Beijing yang mengatakan setiap protes di China terhadap aturan Covid-19 pasti akan menyalahkan Partai Komunis.

"Intinya adalah sistem China," kata mahasiswa tersebut, yang meminta untuk disebut sebagai Emmanuel.

Namun beberapa pengunjuk rasa merasa tidak nyaman dengan slogan-slogan yang lebih agresif.

Seorang penyelenggara protes yang direncanakan pada Senin malam di Universitas Columbia di New York, yang meminta dipanggil Shawn, mengatakan akan menghindari isu-isu sensitif seperti status Taiwan dan pengasingan massal etnis Uighur di Xinjiang oleh China.

"Kami tahu itu mungkin mengasingkan banyak orang," kata Shawn dari kota Fuzhou di China.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan kepada pengarahan rutin pada hari Senin bahwa China tidak mengetahui adanya protes di luar negeri yang menyerukan diakhirinya kebijakan nol Covid.

Ditanya tentang protes di dalam negeri, juru bicara mengatakan pertanyaan itu tidak mencerminkan apa yang sebenarnya terjadi dan mengatakan China yakin perang melawan Covid-19 akan berhasil dengan kepemimpinan partai dan kerja sama rakyat.

Baca:

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 jam lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

11 jam lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) menyambut kedatangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd J. Austin III sebelum melakukan pertemuan tingkat menteri pertahanan ASEAN dan AS di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu 15 November 2023. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

Menteri Pertahanan Amerika Serikat kembali menyampaikan ucapan selamat dari Joe Biden kepada Prabowo Subianto atas kemenangan di pilpres 2024


AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

11 jam lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

12 jam lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

13 jam lalu

Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan kepada anggota militer, petugas pertolongan pertama, dan keluarga mereka pada hari peringatan 22 tahun serangan 11 September 2001 terhadap World Trade Center, di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson di Anchorage, Alaska, 11 September. 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

15 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

16 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

17 jam lalu

Petugas kepolisian bentrok dengan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan "masih banyak yang harus dilakukan" untuk menghentikan protes pro-Palestina di kampus-kampus AS.


Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

18 jam lalu

Alipay Wallet. REUTERS
Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

1 hari lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.