TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anak berusia empat tahun yang mencapai Italia tanpa orang tuanya di atas kapal yang membawa migran dari Tunisia pada Oktober, dipulangkan pada Kamis, kata pihak berwenang. Seperti dilansir Al Arabiya Jumat 25 November 2022, kepulangannya terjadi setelah seorang hakim di Sisilia memutuskan dia harus dipulangkan atas permintaan otoritas Tunisia.
Baca juga: 305 Migran Diselamatkan Penjaga Pantai Italia, Perahu Kelebihan Muatan
Kementerian Keluarga Tunisia, negara Afrika Utara, mengatakan seorang pejabat perlindungan anak Tunisia menemani bocah perempuan itu dalam perjalanan pulang. “Ia menyerahkannya kepada keluarganya setibanya di bandara Tunis-Carthage."
Orang tua gadis itu telah merencanakan untuk pergi sebagai sebuah keluarga bersama saudara laki-lakinya, yang berusia tujuh tahun. Mereka akan naik perahu darurat dari kota pesisir Sayada dan menuju pulau Lampedusa di Italia, seperti yang telah dilakukan oleh semakin banyak orang Tunisia lainnya.
Namun menurut Forum Tunisia untuk Hak Ekonomi dan Sosial (FTDES), yang secara dekat melacak migrasi klandestin dari Tunisia, sang ayah “menyerahkan putrinya kepada penyelundup di atas kapal” kemudian kembali ke titik embarkasi “untuk membantu anak sulungnya dan istrinya.” "Ketika mereka kembali, kapal berangkat ke Lampedusa," katanya.
Orang tuanya, pedagang kaki lima di pesisir Tunisia, ditahan atas insiden tersebut namun kemudian dibebaskan.
FTDES mengatakan sekitar 2.600 anak di bawah umur warga Tunisia, lebih dari dua pertiga dari mereka tanpa pendamping, mencapai Italia antara Januari dan Agustus. Jumlah ini dari total sekitar 13.000 migran Tunisia.
Krisis ekonomi yang mendalam mendorong semakin banyak orang Tunisia untuk mencoba mencapai Eropa, khususnya Lampedusa yang berjarak sekitar 130 kilometer dari lepas pantai.
Pihak berwenang di negara Afrika Utara berpenduduk 12 juta itu, di bawah tekanan dari Eropa, berjuang untuk mencegat mereka yang pergi.
Baca juga: Kucing Ini Ikut Tuannya Jadi Imigran ke Italia
AL ARABIYA