TEMPO.CO, Jakarta - Setelah memenangi pemilu sela dan menguasai kursi DPR Amerika Serikat, Partai Republik menyatakan penyelidikan terhadap urusan bisnis Presiden Joe Biden dan keluarganya akan menjadi prioritas pengawasan utama mereka. Partai Republik secara resmi mengambil alih kekuasaan di DPR pada tahun depan.
Baca: Nancy Pelosi Bakal Mundur dari Jabatan Ketua DPR Amerika Serikat
Anggota DPR Partai Republik dari Kentucky, James Comer, yang diharapkan memimpin Komite Pengawasan dan Reformasi DPR, mengatakan kepada wartawan bahwa panel akan menyelidiki laporan bank dan klaim oleh pelapor anonim yang menyebutkan hubungan antara Biden dan aktivitas bisnis putranya, Hunter Biden, 52 tahun.
"Saya ingin memperjelas. Ini adalah penyelidikan terhadap Joe Biden. Di situlah komite pada Kongres berikutnya akan berfokus," kata Comer kepada wartawan, Kamis, 17 November 2022.
"Komite ini akan mengevaluasi status hubungan Joe Biden dengan mitra luar negeri keluarganya dan apakah dia seorang presiden yang berkompromi atau dipengaruhi oleh dolar dan pengaruh asing," kata Comer. Ia menambahkan komite telah memperoleh dua laporan aktivitas mencurigakan yang diajukan bank-bank besar.
Dalam pernyataannya, Gedung Putih menuduh Partai Republik berencana mengejar Biden dengan serangan bermotivasi politik yang penuh dengan teori konspirasi yang sudah lama dibantah.
"Presiden Biden tidak akan membiarkan serangan politik ini mengalihkan perhatiannya dari fokus pada prioritas Amerika," demikian pernyataan Ian Sams, juru bicara kantor Penasihat Gedung Putih.
Hunter Biden selama bertahun-tahun menjadi fokus serangan tak henti-hentinya dari mantan Presiden Donald Trump dan sekutunya dari Partai Republik, yang menuduhnya melakukan kesalahan terkait dengan Ukraina dan China. Dia secara terbuka merinci perjuangannya dengan penyalahgunaan zat dan telah bekerja sebagai pelobi, pengacara, bankir investasi, dan seniman.
Hunter Biden mengungkapkan pada Desember 2020 bahwa jaksa federal di Delaware sedang menyelidiki urusan pajaknya, meskipun mereka tidak mendakwanya dengan kejahatan apa pun. Dia membantah melakukan kesalahan.
Dia tidak pernah memegang posisi di Gedung Putih atau dalam kampanye ayahnya. Biden mengatakan tidak membahas urusan bisnis asing dengan putranya dan mengatakan Departemen Kehakiman akan independen dalam penyelidikan apa pun terhadap anggota keluarganya.