TEMPO.CO, Jakarta - Para pejabat Ukraina dan Turki pada Kamis 17 November 2022 mengatakan bahwa kesepakatan yang memungkinkan Ukraina mengekspor biji-bijiannya melalui Laut Hitam diperpanjang empat bulan lagi.
Dalam cuitan yang mengumumkan perpanjangan itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa Ukraina, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan "membuat keputusan penting dalam perang global melawan krisis pangan."
Seperti dilansir Al Jazeera, perpanjangan itu hanya beberapa hari sebelum kesepakatan awal yang ditengahi Turki dan PBB pada Juli akan berakhir pada Sabtu pekan ini. Keputusan ini juga memungkinkan dimulainya kembali pengiriman gandum dan biji-bijian lain yang telah terganggu oleh invasi Rusia ke Ukraina.
Baca juga: Kesepakatan Ekspor Gandum Ukraina Dilanjutkan setelah Ditangguhkan Rusia
Inisiatif Gandum Laut Hitam tersebut telah memfasilitasi ekspor 11 juta metrik ton gandum Ukraina. Dua pertiga dari jumlah itu dikirim ke negara-negara berkembang.
Guterres mengatakan bahwa kesepakatan itu akan berlanjut selama 120 hari dengan persetujuan Kyiv dan Moskow.
“Saya menyambut baik kesepakatan semua pihak untuk melanjutkan inisiatif biji-bijian Laut Hitam guna memfasilitasi navigasi ekspor biji-bijian, bahan makanan, dan pupuk yang aman dari Ukraina,” kata Guterres.
Ia juga mengatakan bahwa PBB berkomitmen penuh menghilangkan hambatan yang tersisa untuk mengekspor makanan dan pupuk dari Federasi Rusia, bagian dari kesepakatan yang dianggap penting oleh Moskow.
Oleksandr Kubrakov, menteri infrastruktur Ukraina, memuji perpanjangan itu sebagai langkah penting dalam perang global melawan krisis pangan.
Sementara itu, juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova mengonfirmasi bahwa Moskow telah menyetujui kelanjutan kesepakatan, "tanpa perubahan syarat atau ruang lingkup".
Rusia menarik diri dari kesepakatan itu pada akhir Oktober, dengan alasan masalah keamanan setelah serangan terhadap armada Laut Hitamnya, sebelum bergabung kembali beberapa hari kemudian.