TEMPO.CO, Jakarta - Sekjen NATO Jens Stoltenberg melihat tidak ada indikasi Rusia sedang mempersiapkan tindakan militer yang ofensif terhadap NATO. Ucapan itu disampaikan Stoltenberg di tengah tuduhan Rusia meluncurkan serangan rudal ke Polandia, yang diyakini Stoltenberg rudal itu kemungkinan berasal dari Ukraina.
“Kami tidak memiliki indikasi bahwa Rusia sedang mempersiapkan aksi militer ofensif terhadap NATO,” kata Stoltenberg usai rapat NATO.
Baca juga: Rudal Nyasar ke Polandia, Rishi Sunak Salahkan Invasi Rusia ke Ukraina
Pasukan Ukraina menembakkan self-propelled 2S7 Pion ke arah musuh saat serangan Rusia berlanjut, di garis depan di wilayah Kherson, Ukraina 9 November 2022. REUTERS/Viacheslav Ratynskyi
Presiden Ukraina Volodydymir Zelensky sebelumnya menyebut serangan rudal nyasar ke Polandia sebagai serangan Rusia terhadap keamanan kolektif NATO, di mana Polandia adalah salah satu anggota NATO. Namun Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan penjelasan itu tidak mungkin.
Presiden Polandia Andrzej Duda memilih untuk meminta kesempatan konsultasi mendesak berdasarkan Pasal 4 Perjanjian NATO. Duda menggambarkan ledakan itu sebagai kecelakaan yang tidak menguntungkan, yang kemungkinan besar disebabkan oleh rudal Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan berdasarkan analisis puing-puing di lokasi ledakan, serangan rudal itu berasal dari sistem pertahanan udara S-300, yakni sistem rudal era Uni Soviet yang diterjunkan Ukraina.
Stoltenberg mengatakan meski misil itu buatan Ukraina, ini bukan kesalahan Ukraina. Namun Rusia memikul tanggung jawab utama karena melanjutkan perang ilegal melawan Ukraina.
Insiden serangan rudal nyasar ke perbatasan Ukraina - Polandia terjadi di tengah rentetan serangan rudal Rusia di pusat komando Ukraina dan target jaringan energi. Presiden Zelensky mengatakan serangan Rusia telah memutus koneksi internet dan telepon di seluruh negeri, serta menyebabkan sekitar 10 juta warga Ukraina menjalani hari - hari tanpa listrik.
RT.com | Nugroho Catur Pamungkaso
Baca juga: Sekjen NATO Memperkirakan Perang Ukraina Bisa Bertahun-tahun
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.