TEMPO.CO, Nusa Dua - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menyebut rudal nyasar ke Polandia tidak akan terjadi seandainya tidak ada invasi Rusia ke Ukraina.
Baca juga: Tanggapi Rudal Nyasar ke Polandia, China dan Prancis: Semua Pihak Harus Menahan Diri
"Kita semua harus adil. Semua ini tidak akan terjadi jika bukan karena invasi Rusia ke Ukraina. Ini adalah panggilan realitas perang (Presiden Rusia) Putin yang tak henti-hentinya. Selama itu berlangsung, itu merupakan ancaman bagi keamanan kita dan sekutu kita," kata Sunak saat jumpa pers di hari terakhir KTT G20, Rabu, 16 November 2022.
Rudal yang diduga milik Rusia dilaporkan jatuh di perbatasan Polandia - Ukraina pada Selasa malam, 15 November 2022. Serangan itu menewaskan dua orang, yang tinggal di desa dekat perbatasan Ukraina.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Rabu, 16 November 2022, menyerukan agar serangan rudal yang nyasar ke perbatasan Polandia - Ukraina, diselidiki. Usai bertemu dengan sekutu NATO dan negara anggota G7 di sela KTT G20 Bali, Biden menyebut pihaknya akan mengambil tindakan setelah investigasi atas kejadian ini selesai.
Sunak mengaku telah menelepon Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tak lama setelah kejadian tersebut. Dia juga menyampaikan duka citanya kepada Presiden Polandia Andrzej Duda atas meninggalkan warga di perbatasan akibat rudal tersebut.
Paling tidak 85 misil menggempur Ukraina pada Selasa, 15 November 2022, saat para pemimpin dunia berkumpul di Bali untuk KTT G20. Dua di antara rudal tersebut disebut jatuh ke perbatasan Polandia dan Ukraina.
Perdana Menteri, yang baru saja menggantikan koleganya Liz Truss, juga mengatakan akan menunggu penyelidikan awal oleh aliansinya. Dia sendiri mencatat invasi Rusia itu berdampak sangat besar pada ekonomi global.
Kementerian Pertahanan Rusia membantah telah menembakkan rudal di dekat perbatasan Ukraina-Polandia. Rusia menginvasi Ukraina pada Februari lalu dan secara berkala menargetkan kota-kota Ukraina dengan serangan rudal.
Adapun KTT G20 ditutup dengan komunike yang salah satu butirnya mengutuk agresi Rusia ke Ukraina, serta menyoroti dampaknya pada ekonomi global. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuding Barat mempolitisasi forum untuk menghasilkan kesepakatan itu.
Baca juga: Rudal Rusia Kesasar ke Polandia, Erdogan akan Telepon Putin
DANIEL AHMAD