TEMPO.CO, Jakarta - Polisi federal Jerman memperingatkan delegasi negara mereka di KTT lingkungan COP27 di Mesir tentang kemungkinan dimata-matai oleh agen keamanan Mesir.
Dalam email yang dikirim pada hari Sabtu, 12 November 2022, polisi Jerman atau BKA, memperingatkan delegasi dari "pengawasan terbuka dan rahasia melalui fotografi dan videografi" oleh agen Mesir, kata salah satu orang yang mengutip dari email tersebut.
Baca Juga:
Komentar pekan lalu oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz tentang catatan hak asasi manusia Mesir memicu ancaman pengawasan, kata orang itu.
Dua pejabat lain di Jerman mengkonfirmasi adanya peringatan tersebut, meskipun mereka menolak untuk menjelaskan kata-kata spesifiknya.
Tidak ada tanggapan segera atas permintaan komentar dari kepresidenan COP27 Mesir atau layanan informasi negara, yang menangani hubungan dengan media asing.
Tiga peserta Jerman di COP27, dari organisasi non-pemerintah dan industri, mengatakan mereka telah menerima peringatan lisan dari peserta lain dan delegasi dari kemungkinan pengawasan.
Dua anggota LSM mengatakan kepada Reuters tentang apa yang mereka pandang sebagai aktivitas mencurigakan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, termasuk difoto dan diikuti. Salah satunya adalah Susann Scherbarth dari Federasi Jerman untuk Lingkungan dan Konservasi Alam.
Pejabat di kementerian luar negeri Jerman mengatakan pihaknya mengharapkan para peserta untuk "dapat bekerja dan bernegosiasi dalam kondisi yang aman".
"Untuk tujuan ini, kami terus melakukan pertukaran dengan pihak Mesir," kata pejabat itu, yang berbicara tanpa menyebut nama.
Kemenlu Mesir belum mengeluarkan tanggapan atas pernyataan Jerman ini.
Pada hari Selasa, Scholz mengatakan dia bicara dengan tuan rumah COP27 masalah mogok makan tahanan bernama Alaa Abd el-Fattah, seorang aktivis dan blogger terkemuka yang dijatuhi hukuman lima tahun atas tuduhan menyebarkan berita palsu.
"Keputusan perlu diambil, pembebasan harus dimungkinkan, sehingga tahanan yang mogok makan itu tidak mati," kata Scholz kepada wartawan.