TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim menuding bahwa personel militer Malaysia telah memberikan suara untuk pemilu Malaysia ke-15 melalui pos, sebelum hari yang ditentukan untuk pemungutan suara awal da.
Baca juga: Anwar Ibrahim Tak Akan Terima Gaji Jika Jadi Perdana Menteri Malaysia
Anwar mengatakan memiliki bukti yang kredibel tentang pemungutan suara ilegal yang terjadi pada hari ini. Ia menegaskan bahwa itu bertentangan dengan aturan yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum Malaysia (EC). Menurut pengumuman KPU, pemungutan suara awal hanya akan dilakukan pada 15 November.
“Mereka memilih di daerah pemilihan Bera dan dibayar RM300. Saya mendesak KPU untuk mengambil tindakan tegas agar tidak mencemarkan pemilu tahun ini,” kata Anwar dalam pidato di acara Pakatan Harapan (PH) di Kuala Nerus, Terengganu pada Jumat 11 November 2022 seperti dilansir CNA
Anwar menyebut bahwa anggota militer—yang secara tradisional dipandang sebagai bank suara Barisan Nasional (BN)— diminta untuk memilih lebih awal. Sebab, wakil presiden BN dan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) Ismail Sabri Yaakob menyadari bahwa dukungan untuk koalisi adalah “ sangat sedikit".
Ismail Sabri, yang juga merupakan perdana menteri sementara, mempertahankan kursinya di Bera melawan kandidat dari PH dan Perikatan Nasional (PN). PKR adalah bagian dari koalisi PH.
“Saya minta ini dikoreksi, artinya pemungutan suara yang dilakukan hari ini oleh tentara di Bera semuanya harus dibatalkan, dan pemungutan suara harus dilakukan lagi pada 15 November,” kata Anwar. “Proses demokrasi harus adil.”
Anwar mempertanyakan mengapa KPU membiarkan hal ini terjadi, sambil mendesak komisi untuk menghubungi komandan kamp di mana dugaan pemungutan suara terjadi dan mengambil tindakan segera.
“Saya khawatir ada unsur uang, pemaksaan dan kecurangan, karena ada buktinya,” katanya kepada wartawan usai pidatonya. "Saya sudah melihat buktinya. Tapi mereka menggunakan ancaman, jadi kita harus menangani pelapor itu."
Baca juga: Anwar Ibrahim Maju Pemilu Malaysia, Andalkan Dukungan Etnis China dan India
CHANNEL NEWSASIA