TEMPO.CO, Jakarta - Pengeluaran militer global pada 2023 mencapai rekor tertinggi dengan angka US$2.443 miliar atau sekitar Rp39,66 kuadriliun. Hal ini menurut data terbaru yang dirilis lembaga internasional Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI).
"Pengeluaran militer dunia meningkat sembilan tahun berturut-turut hingga mencapai tingkat tertingginya sebesar 2.443 miliar dolar AS pada 2023," demikian menurut SIPRI pada Senin 22 April 2024.
Lembaga tersebut mencatat tren peningkatan pengeluaran militer terjadi di seluruh benua, dengan Amerika Serikat, Cina, dan Rusia menjadi tiga negara dengan belanja militer terbesar pada 2023.
SIPRI menyatakan bahwa Amerika Serikat menjadi negara dengan pengeluaran militer terbesar pada 2023, dengan pengeluaran sebesar US$916 miliar atau sekitar Rp14,87 kuadriliun atau 37 persen dari pengeluaran militer semua negara di dunia.
Menyusul Amerika Serikat, Cina menjadi negara dengan pengeluaran militer terbesar kedua dengan pengeluaran sebesar US$296 miliar atau sekitar Rp4,8 kuadriliun, atau 12 persen dari pengeluaran militer global.
Negara dengan pengeluaran militer terbesar ketiga adalah Rusia, yang menghabiskan US$109 miliar atau sekitar Rp1,77 kuadriliun, atau 4,5 persen dari pengeluaran militer global. Belanja militer Rusia pada 2023 naik 24 persen dibanding pengeluarannya pada 2022, ucap SIPRI.
Lembaga itu turut mencatat kenaikan pengeluaran militer sebesar 9 persen di negara-negara Timur Tengah, khususnya Israel yang kini masih melanjutkan agresi miiternya di Jalur Gaza.
Israel menghabiskan US$27,5 miliar atau sekitar Rp4,46 kuadriliun untuk pengeluaran militernya pada 2023, naik sebesar 24 persen dari tahun sebelumnya, demikian menurut lembaga tersebut.
Pilihan Editor: Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel
ANTARA