Menyusul langkah Rusia kemarin, harga gandum di pasar komoditas internasional diperkirakan melonjak pada Senin ini. Para analis melihat itu disebabkan karena Rusia dan Ukraina adalah salah satu eksportir gandum terbesar di dunia.
Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar telah melakukan kontak dengan rekan-rekannya dari Rusia dan Ukraina untuk mencoba dan menyelamatkan perjanjian. Kementerian Pertahanan Turki juga menyebut bahwa negaranya telah meminta para pihak untuk menghindari provokasi.
NATO dan Uni Eropa telah mendesak Rusia untuk mempertimbangkan kembali keputusannya. Presiden AS Joe Biden pada Sabtu menyebut langkah Rusia keterlaluan.
Sementara, Duta Besar Rusia untuk Washington, tidak terima dengan komentar AS soal sikap Moskow ini. Dia menyebut tanggapan Amerika Serikat terlalu berlebihan dan membuat pernyataan palsu tentang langkah Moskow.
PBB, Turki, dan Ukraina terus mendesak implementasi kesepakatan biji-bijian Laut Hitam. Ketiga delegasi pihak tersebut menyetujui rencana pergerakan 16 kapal yang berada di perairan Turki pada Senin, 31 Oktober 2022, setelah Rusia menarik diri dari kesepakatan tersebut.
Pada Minggu, 30 Oktober 2022, JCC tanpa delegasi Moskow, telah menyepakati operasi kapal untuk Senin. PBB mengkonfirmasi, pergerakan 16 kapal pada Senin, termasuk 12 keluar dan 4 masuk.
Pejabat Rusia di JCC disebut telah diberitahu tentang rencana tersebut. Adapun selain rencana itu, PBB, Turki, dan Ukraina berniat untuk memeriksa 40 kapal keluar pada Senin.
"Semua peserta berkoordinasi dengan militer masing-masing dan otoritas terkait lainnya untuk memastikan perjalanan yang aman dari kapal komersial di bawah kesepakatan," tulis pernyataan JCC.
Baca juga: Rusia Hujani Ukraina dengan Rudal, Boikot Gandum Berlanjut
PRESIDEN.GOV.UA | REUTERS