TEMPO.CO, Jakarta - Setahun lalu kelompok militan Palestina, Sarang Singa, mencuri perhatian global melalui penempelan poster bergambar pemuda dengan senjata dan seragam tempur lengkap di sejumlah ruas jalan Kota Tua.
Dikutip dari Reuters, menurut pejabat Palestina setempat, kelompok tersebut setidaknya lahir atas dasar motivasi dan kemarahan terhadap aneksasi atau pelanggaran batas oleh militer Israel di daerah perbatasan Palestina-Israel.
Terbaru, salah satu pemimpin kelompok Sarang Singa dikabarkan berhasil ditumbangkan oleh pasukan militer Israel. Berikut fakta terkini soal Sarang Singa:
1. Israel melakukan serangan terhadap Sarang Singa pada 25 Oktober
Dilaporkan Reuters, operasi militer Israel menargetkan serangan pada kelompok Sarang Singa di Tepi Barat pada Selasa, 25 Oktober 2022 lalu. Dalam serangan tersebut, pasukan Israel melakukan penggerebekan pada sebuah apartemen di daerah Kota Tua Nablus yang diduga menjadi lokasi pembuatan bahan peledak. Serangan ini setidaknya menewaskan Wadi al-Houh, laki-laki berusia 31 tahun yang dituding bertanggung jawab atas pembuatan bom pipa.
Berkat serangan tersebut, saat ini ketegangan di sekitar daerah Nablus dikabarkan meningkat karena pasukan militer Israel menempatkan penjagaan cukup ketat di sekitar Kota Palestina guna menindak aksi-aksi lanjutan dari Sarang Singa.
2. Tiga Anggota Sarang Singa ditangkap oleh Pihak Israel
Serangan pada 25 Oktober 2022 lalu berlanjut pada penangkapan 18 warga Palestina, termasuk tiga orang anggota Sarang Singa pada Rabu dinihari, 26 Oktober 2022.
Dalam penangkapan tersebut, Israel mengeklaim telah menangkap Mohammed Nabulsi, yaitu saudara laki-laki Ibrahim Nabulsi. Ibrahim merupakan pemuda asal Palestina berusia 19 tahun yang dibunuh oleh tentara Israel pada Agustus 2022 lalu.
Sejumlah sumber menyebutkan bahwa akibat kematian Ibrahim tersebut, beberapa pemuda mulai kerap melakukan pertemuan di daerah Kota Nablus dan membentuk kelompok bernama Sarang Singa.
Sementara itu, Reuters melaporkan bahwa Mohammed Nabulsi ditangkap oleh tentara Israel atas dugaan pelanggaran senjata, pembuatan bahan peledak, dan tergabung dalam anggota kelompok teror.
3. Otoritas Palestina sempat mencoba Beli Senjata Kelompok Sarang Singa
Sebenarnya kelompok Sarang Singa tidak berafiliasi dengan partai-partai politik arus utama di Palestina. Namun, pejabat Palestina setempat menyebutkan kepada Reuters bahwa terdapat kemungkinan Sarang Singa mendapat dukungan finansial dan logistik dari kelompok teror lain.
Sebab itu, guna mengurangi perpecahan perang yang tidak diinginkan, Otoritas Palestina dikabarkan sempat hendak membeli sejumlah senjata kelompok Sarang Singa dan mengintegrasikannya dalam pasukan nasional.
Namun, Gubernur Nablus Ibrahim Ramadan mengatakan bahwa strategi dan rencana terhadap kelompok Sarang Singa tersebut masih belum menunjukkan keberhasilan.
ACHMAD HANIF IMADUDDIN
Baca juga: Sarang Singa, Kelompok Militan Palestina yang Diburu Israel