TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Vladimir Putin mengunjungi pusat pelatihan wajib militer pada Kamis, 20 Oktober 2022. Kunjungan ini merupakan pertama kalinya sejak ia mengumumkan panggilan militer parsial pada 21 September.
Televisi pemerintah menunjukkan Putin mengunjungi pusat latihan tembak di wilayah Ryazan, tenggara Moskow. Dengan pakaian hitam, Putin menembakkan senapan sniper yang baru dikembangkan, dan memeluk seorang tentara.
Baca juga: Putin Terapkan Darurat Militer di 4 Wilayah Ukraina yang Dianeksasi, Ini Arti Darurat Militer
Putin melepaskan beberapa tembakan dari senapan sniper SVD Rusia dengan mengenakan pelindung telinga dan kacamata pengaman.
Sebelum pergi, Putin sempat melontarkan satu pertanyaan pada salah satu tentara,"Keluarga seperti apa yang Anda miliki?"
"Seorang anak perempuan, yang berusia lima tahun,”jawab prajurit yang dimobilisasi. Putin kemudian memeluknya dan mengucapkan,"Good luck."
Pejabat militer juga menunjukkan kepada Putin perlengkapan seperti apa yang mereka bawa di dalam ransel.
“Berbalik dalam lingkaran,” kata seorang komandan kepada seorang prajurit untuk menunjukkan kepada pemimpin Rusia bahwa orang-orang itu diperlengkapi secara memadai.
“Ini sepatu bot yang luar biasa,”ujarnya menambahkan saat Menteri Pertahanan Sergei Shoigu yang menemani Putin, memeriksa alas kaki tersebut.
“Semuanya untuk memenuhi tugas,” kata komandan
Kunjungan itu dilakukan setelah laporan bahwa orang-orang yang dimobilisasi tidak diperlengkapi dengan baik, yang menyebabkan beberapa ketidakpuasan.
Kantor berita yang dikelola negara Rusia mengatakan panglima tertinggi juga mengamati latihan yang praktis, termasuk latihan kebakaran, teknik dan pelatihan medis.
Kantor berita mengabarkan, selama kunjungan itu, Shoigu memberi Putin kabar terbaru tentang pelatihan mereka yang disebut wajib militer.
Lebih dari 200.000 orang yang telah wajib militer menjadi tentara Rusia sejak Putin mengumumkan upaya mobilisasi, kata kementerian pertahanan.
Mobilisasi Rusia ditujukan untuk menopang pasukan Moskow di Ukraina setelah serangkaian kemunduran militer.
Baca juga: Silvio Berlusconi: Saya Bertukar Pesan Manis, Vodka dan Anggur dengan Putin
AL ARABIYA (NESA AQILA)