TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei, memuji reputasi pesawat nirawak atau “drone kamikaze” yang diproduksi di negaranya.
“Ketika gambar drone Iran diterbitkan beberapa tahun yang lalu, mereka mengatakan itu adalah hasil editan Photoshop. Sekarang mereka mengatakan drone Iran berbahaya, mengapa Anda menjualnya atau memberikannya kepada si anu?” Demikian pernyataan Khamenei kepada para akademisi seperti dilansir kantor berita negara IRNA pada Rabu, 19 Oktober 2022.
Baca: Rusia-Iran Kompak Tantang Barat soal Sanksi Drone di Perang Ukraina
Seperti dikutip Al Arabiya, Khamenei, 83 tahun, melontarkan pernyataan tersebut setelah seseorang yang mengetahui masalah itu mengatakan Uni Eropa mengusulkan sanksi terhadap tiga jenderal dan satu entitas Iran karena menyediakan drone dan dukungan militer lainnya ke Rusia untuk invasi ke Ukraina.
Iran menghadapi kritik internasional atas dugaan keterlibatannya dalam perang di Ukraina dan tindakan kerasnya terhadap protes anti-rezim yang telah mencengkeram negara itu selama sebulan terakhir.
Pada awal pekan ini, Uni Eropa memberlakukan sanksi hak asasi manusia pada Republik Islam itu atas kekerasan yang ditunjukkan oleh pasukan keamanan terhadap demonstrasi yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini dalam tahanan polisi. Amini, 22 tahun, adalah perempuan Kurdi-Iran yang ditangkap polisi moral karena diduga melanggar aturan berpakaian.
Kementerian Luar Negeri Iran telah berulang kali membantah bahwa senjata negara itu telah diekspor untuk digunakan dalam perang. Namun dalam beberapa kesempatan, para pejabat Ukraina mengidentifikasi pesawat nirawak yang digunakan Rusia untuk menyerang negaranya adalah drone bunuh diri Shahed-136 buatan Iran.
Kantor berita Tasnim melaporkan, penasihat militer utama Khamenei, Jenderal Yahya Rahim Safavi, menekankan negara itu sudah menjadi kekuatan dalam pembuatan pesawat nirawak. Ia mengonfirmasi ada 22 negara yang berminat pada “drone kamikaze” tersebut. Namun, dalam pidatonya di akademi militer Teheran, mantan komandan tinggi Garda Revolusi itu tidak merinci negara mana saja yang tertarik.
Shahed-136 adalah drone bunuh diri yang berfungsi sebagai proyektil. Mereka membawa bahan peledak dan hancur jika terkena benturan. Tidak diketahui berapa banyak dari perangkat ini yang dimiliki Rusia. Namun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, setelah dimulainya gelombang serangan besar-besaran Rusia, Moskow telah memesan sekitar 2.400 drone lagi ke Iran.
Baca: Diduga Menolak Menyanyikan Lagu Penghormatan untuk Ayatullah Ali Khamenei, Siswi Iran Dibunuh
AL ARABIYA