Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemimpin Hizbullah Bertemu Delegasi Hamas, Membahas Konflik Gaza

Reporter

image-gnews
Pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah muncul di layar saat ia berbicara kepada para pendukungnya dalam upacara untuk menghormati pejuang yang tewas dalam eskalasi baru-baru ini dengan Israel, di pinggiran selatan Beirut, Lebanon 3 November 2023. REUTERS/Mohamed Azakir
Pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah muncul di layar saat ia berbicara kepada para pendukungnya dalam upacara untuk menghormati pejuang yang tewas dalam eskalasi baru-baru ini dengan Israel, di pinggiran selatan Beirut, Lebanon 3 November 2023. REUTERS/Mohamed Azakir
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hassan Nasrallah, ketua kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon, menerima delegasi Hamas yang dipimpin oleh anggota biro politik kelompok tersebut, Khalil al-Hayya, menurut stasiun televisi Lebanon al-Manar pada Jumat 5 Juli 2024.

Para sekutu yang menentang Israel membahas perkembangan keamanan dan politik terkini di Gaza, dan membahas front terbuka di Lebanon, Yaman dan Irak, kata laporan itu.

Mereka juga meninjau perundingan Israel-Hamas yang sedang berlangsung di Doha, dan membahas proposal untuk “mengakhiri agresi terhadap rakyat Palestina di Gaza”, menekankan perlunya koordinasi berkelanjutan antara Hizbullah dan Hamas, kata al-Manar.

“Diskusi ini mencakup perkembangan terkini mengenai negosiasi yang sedang berlangsung, suasananya, dan proposal yang diajukan untuk mencapai gencatan senjata dan mengakhiri tindakan agresif terhadap rakyat Palestina di Gaza.”

“Kedua belah pihak menegaskan kembali komitmen mereka untuk melanjutkan koordinasi baik di tingkat lapangan maupun politik untuk mencapai tujuan bersama.”

Sejak 7 Oktober, Hizbullah yang didukung Iran telah menyatakan dukungan kuatnya terhadap faksi perlawanan Palestina di Gaza. Ini termasuk Hamas dan Jihad Islam, dalam perjuangan mereka melawan Israel yang telah menyebabkan lebih dari 38.000 warga Palestina tewas dan sekitar 80.000 orang terluka.

Pada 8 Oktober, Hizbullah mengumumkan pembukaan apa yang disebutnya “front belakang” untuk mendukung Hamas dan mengalihkan perhatian tentara Israel dari agresinya terhadap Gaza. Hizbullah telah mengkonfirmasi bahwa dukungan ini akan terus berlanjut sampai gencatan senjata tercapai di Jalur Gaza.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keputusan ini memicu reaksi beragam di Lebanon.

Beberapa warga Lebanon, terutama dari partai politik Kristen, mengkritik Hizbullah karena berpotensi menyeret Lebanon ke dalam “perang” yang tidak dapat dihindari dan menarik serangan Israel ke wilayah Lebanon. Mereka berpendapat bahwa tindakan Hizbullah berisiko meningkatkan konflik di perbatasan Lebanon.

Sebaliknya, kelompok Lebanon lainnya memandang Hizbullah sebagai organisasi perlawanan akar rumput yang membebaskan Lebanon selatan dari pendudukan Israel selama 18 tahun pada 2000. Mereka percaya Hizbullah memiliki tugas kemanusiaan untuk mendukung warga Palestina di Gaza.

Hizbullah secara konsisten menegaskan bahwa mereka tidak menginginkan perang namun siap menghadapi perang jika diperlukan.

Pilihan Editor: Serangan Israel ke Selatan Lebanon Diklaim Menewaskan Komandan Hizbullah Mohammed Nasser

AL JAZEERA | SHAFAQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Mau Mengalah, Benjamin Netanyahu Ingin Kesepakatan Gencatan dengan Hamas Penuhi Semua Tuntutan Israel

4 jam lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberi isyarat saat ia menyampaikan pernyataan selama kunjungannya di hotline nasional Kementerian Kesehatan, di Kiryat Malachi, Israel 1 Maret 2020. [REUTERS / Amir Cohen]
Tak Mau Mengalah, Benjamin Netanyahu Ingin Kesepakatan Gencatan dengan Hamas Penuhi Semua Tuntutan Israel

Benjamin Netanyahu tak mau perang Gaza berakhir hingga militer Hamas hancur total.


Wakil Menteri Palestina Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza

4 jam lalu

Orang-orang mengibarkan bendera Palestina saat mereka berpartisipasi dalam NYC Pride March 2024 di Manhattan di New York City, AS, 30 Juni 2024. Tuntutan untuk memberhentikan aksi genosida Palestina oleh Israel turut disuarakan dalam parade warga LGBT di sejumlah negara. REUTERS/Jeenah Moon
Wakil Menteri Palestina Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza

Wakil Menteri Tenaga Kerja Palestina tewas dalam serangan Israel ke Gaza Hamas


Israel Disebut Gunakan Protokol Hannibal Hadapi Serangan Hamas, Apa Itu?

5 jam lalu

Warga Palestina membawa barang-barang saat meninggalkan bagian timur Kota Gaza setelah mereka diperintahkan oleh tentara Israel untuk meninggalkan daerahnya di tengah konflik Israel-Hamas, di Kota Gaza, 7 Juli 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Israel Disebut Gunakan Protokol Hannibal Hadapi Serangan Hamas, Apa Itu?

Israel menggunakan Hannibal Directive atau Protokol Hannibal dalam menghadapi serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.


Indonesia Mengutuk Serangan Terbaru Israel di Sekolah UNRWA yang Tewaskan 16 Orang

8 jam lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Indonesia Mengutuk Serangan Terbaru Israel di Sekolah UNRWA yang Tewaskan 16 Orang

Kementerian Luar Negeri RI mempertanyakan DK PBB dan sekutu-sekutu Israel yang tidak mengambil tindakan tegas terhadap serangan ke sekolah UNRWA


UNRWA: Tak Ada Tempat Aman di Gaza

12 jam lalu

UNRWA: Tak Ada Tempat Aman di Gaza

Juru bicara UNRWA prihatin karena warga Gaza masih diminta berpindah-pindah oleh Israel padahal di sana sudah tidak ada tempat aman


Arab Saudi Serukan Jatuhkan Sanksi ke Israel

13 jam lalu

Pengunjuk rasa anti-perang mengangkat tangan mereka yang
Arab Saudi Serukan Jatuhkan Sanksi ke Israel

Arab Saudi menyerukan pada negara-negara Barat agar mau menjatuhkan sanksi ke Israel, di mana ini hal yang mudah bagi Barat.


Houthi Beberkan Senjata Baru Canggihnya yang Bikin Keder Barat, dari Drone Laut hingga Rudal Balistik Hipersonik

15 jam lalu

Rudal dan pesawat tak berawak terlihat dipajang di sebuah pameran di lokasi tak dikenal di Yaman dalam foto selebaran tak bertanggal yang dirilis oleh Kantor Media Houthi [File: Reuters]
Houthi Beberkan Senjata Baru Canggihnya yang Bikin Keder Barat, dari Drone Laut hingga Rudal Balistik Hipersonik

Houthi di Yaman mengumumkan tiga senjata baru canggih dan mematikan selama serangan mereka di Laut Merah dan sekitarnya.


UNRWA: Anak-anak di Gaza Habiskan hingga 8 jam Sehari Kumpulkan Makanan

23 jam lalu

Anak-anak Palestina berkumpul untuk menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal, di tengah kelangkaan pangan saat konflik Israel-Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 26 Juni 2024. REUTERS/Mohammed Salem
UNRWA: Anak-anak di Gaza Habiskan hingga 8 jam Sehari Kumpulkan Makanan

Fasilitas sanitasi dan infrastruktur rusak parah, memaksa ribuan keluarga dan anak-anak mengandalkan air laut untuk mencuci, mandi, dan bahkan minum


Vladimir Putin Ingin Total Mengakhiri Perang Ukraina

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin memberi isyarat di atas panggung dalam sebuah acara bersama Presiden Vietnam To Lam, yang dihadiri oleh Asosiasi Persahabatan Vietnam dan generasi alumni Vietnam yang belajar di Rusia di Hanoi Opera House di Hanoi pada 20 Juni 2024. MANAN VATSYAYANA/Pool via REUTERS
Vladimir Putin Ingin Total Mengakhiri Perang Ukraina

Vladimir Putin tidak mau sekadar gencatan senjata, namun ingin sepenuhnya menghentikan perang Ukraina


Warga Kembali Berunjuk Rasa untuk Menekan Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera

1 hari lalu

Para pengunjuk rasa berkumpul menentang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di dekat kediamannya, ketika konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Yerusalem, 4 November 2023. REUTERS/Ammar Awad
Warga Kembali Berunjuk Rasa untuk Menekan Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera

Unjuk rasa untuk menekan Pemerintah Israel kembali terjadi pada Minggu, 7 Juli 2024, yang menyuarakan pembebasan sandera