Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Korea Selatan Menyelidiki Penjualan Kapal Perang ke Myanmar

Reporter

Editor

Sapto Yunus

image-gnews
UMS Mottama terlihat selama peringatan 72 tahun Angkatan Laut Myanmar pada Desember 2019. Foto : Cincds
UMS Mottama terlihat selama peringatan 72 tahun Angkatan Laut Myanmar pada Desember 2019. Foto : Cincds
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPolisi Korea Selatan sedang menginvestigasi penjualan kapal perang Landing Platform Dock (LPD) ke Angkatan Laut Myanmar pada 2019. Seperti dilaporkan Myanmar Now pada Rabu, 19 Oktober 2022, polisi menyelidiki orang-orang dari Posco International, Daesun Shipbuilding & Engineering, dan Kementerian Pertahanan Korea Selatan atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Perdagangan Luar Negeri sehubungan dengan penjualan kapal UMS Mottama.

Baca: Bom Meledak di Penjara Terbesar Myanmar, 8 Orang Tewas

Dokumen yang bocor mengungkapkan perusahaan Korea berusaha menyembunyikan bahwa UMS Mottama telah dibangun dengan spesifikasi militer. Kapal itu dibuat oleh Daesun Shipbuilding & Engineering, yang saat itu mayoritas sahamnya dimiliki bank milik negara Bank Ekspor-Impor Korea. Kesepakatan pembuatannya dimakelari Posco International, anak perusahaan publik dari raksasa baja Korea, Posco.

Permohonan ekspor awal yang ditolak diajukan oleh Daesun Shipbuilding pada Februari 2017 untuk penjualan LPD, yang merupakan kapal serbu amfibi. Sepucuk surat bertanggal Juni 2017 yang dikirim oleh Komodor Zaw Win dari Angkatan Laut Myanmar kepada Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea bocor ke Myanmar Now. Surat itu berisi permintaan ekspor segera kapal tersebut.

Dalam surat itu, Myanmar mengklaim kapal tersebut akan digunakan untuk tanggap bencana alam dan mengangkut hasil pertanian ke daerah-daerah terpencil yang tidak memiliki fasilitas pelabuhan.

Posco International kemudian mengajukan rencana baru untuk kapal pendukung serbaguna pada Juli 2017. Bekerja sama dengan Deasun Shipbuilding, perusahaan itu mengklaim kapal akan dibangun dengan spesifikasi sipil.

Sepucuk surat Angkatan Laut Myanmar yang bocor ke kelompok aktivis Justice For Myanmar (JFM) menunjukkan Posco International dan Direktorat Pengadaan Angkatan Darat Myanmar mengadakan pertemuan pada Oktober 2017 untuk akuisisi kapal pendukung serbaguna. Surat itu menyebutkan pembelian kapal diusulkan oleh Posco International yang sebelumnya bernama Posco Daewoo.

Dokumen Daesun Shipbuilding  pada Desember 2017 tentang spesifikasi kapal menunjukkan perubahan tergesa-gesa dari perusahaan untuk membuat kapal sesuai dengan desain sipil. Misalnya, rincian sistem senjata dan gudang artileri dicoret dan dek tank diubah namanya menjadi “K-Deck".

Namun, desain kapal yang dibocorkan ke Myanmar Now, JFM, dan Masyarakat Sipil Korea untuk Mendukung Demokrasi di Myanmar (KCSSDM) oleh Myat Min Thu, seorang kepala di Angkatan Laut Myanmar yang ambil bagian dalam gerakan pembangkangan sipil, mengungkapkan kapal tersebut dibangun untuk spesifikasi militer dan diekspor secara ilegal.

Diagram pengkabelan Daesun Shipbuilding dari sistem tenaga Mottama menunjukkan kabel lima senjata dipasang di Korea, sebelum dipasang setelah kapal dipindahkan ke Myanmar. Dokumen Daesun lainnya pada sistem komunikasi dan navigasi kapal menunjukkan sistem telepon dipasang untuk lima senjata. Kedua dokumen dibuat pada Oktober 2018.

Kapal itu juga dibangun untuk mengangkut dan meluncurkan kendaraan militer, termasuk tank T-72S dan pengangkut personel lapis baja BTR-3U. Myat Min Thu secara resmi menyerahkan dokumen kapal ke polisi Korea dan bekerja sama dalam penyelidikannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Untuk menghindari sanksi, kapal perang itu diganti namanya menjadi kapal pendukung serbaguna, bukan LPD, dan Angkatan Laut Myanmar berpura-pura akan menggunakannya untuk pencarian dan penyelamatan serta bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana,” kata Myat Min Thu kepada Myanmar Now.

“Kapal itu dibuat untuk membawa pengangkut personel lapis baja dan kendaraan tempur infanteri yang sama dengan yang digunakan junta militer untuk melancarkan operasi brutal terhadap kelompok etnis bersenjata dan Angkatan Pertahanan Rakyat,” Myat Min Thu menambahkan.

Dalam pernyataan bersama, JFM dan KCSSDM menyambut baik penyelidikan polisi dan meminta jaksa penuntut umum Korea segera mendakwa mereka yang bertanggung jawab atas penjualan LPD ke Myanmar.

“Kami memiliki curiga Posco International terlibat dalam penjualan LPD karena sejarah panjang kerja sama mereka dengan militer Myanmar. Dengan dukungan klien saya, Myat Min Thu, kami dapat memberikan bukti nyata bahwa Posco International tidak mematuhi hukum domestik Korea dalam membantu junta militer,” ujar Kinam Kim, pengacara Myat Min Thu dan anggota KCSSDM.

UMS Mottama ditugaskan oleh Jenderal Senior Min Aung Hlaing pada tahun 2019, dalam sebuah upacara yang memamerkan penggunaannya untuk militer. Siaran video di TV MWD militer menampilkan pasukan di kapal serang yang siap diluncurkan. Min Aung Hlaing sejak itu menggunakan UMS Mottama dalam latihan angkatan laut.

Juru bicara JFM, Yadanar Maung, mengatakan, “Tidak dapat dimaafkan bahwa Korea Selatan mengizinkan Posco International mentransfer kapal perang Daesun Shipbuilding ini ke militer Myanmar, mengetahui bahwa itu akan digunakan untuk mendukung kejahatan kekejaman militer,” kata Maung.

Selain meminta pertanggungjawaban mereka yang terlibat, JFM mendesak Korea menghentikan aliran dana, senjata, dan peralatan melalui sanksi yang ditargetkan terhadap junta militer Myanmar dan bisnisnya. Baik Posco International maupun Daesun Shipbuilding & Engineering tidak menanggapi permintaan komentar dari Myanmar Now.

Baca: Malaysia Deportasi Pencari Suaka Myanmar

MYANMAR NOW | JUSTICE FOR MYANMAR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Jurgen Klinsmann, Pelatih yang Memberi Penilaian terhadap Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia

2 jam lalu

Pelatih Timnas Korea Selatan, Jurgen Klinsmann, di Piala Asia 2023. Doc. AFC.
Mengenal Jurgen Klinsmann, Pelatih yang Memberi Penilaian terhadap Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia

Jurgen Klinsmann, baru-baru ini memberikan pandangannya tentang kehadiran pemain diaspora untuk meningkatkan kualitas timnas Indonesia


6 Destinasi Wisata Kuliner di Korea Selatan, dari Pulau yang Indah hingga Pasar Tradisional

22 jam lalu

Salah satu jajanan kaki lima Korea Selatan (Pixabay)
6 Destinasi Wisata Kuliner di Korea Selatan, dari Pulau yang Indah hingga Pasar Tradisional

Dalam survei baru yang diadakan Agoda pada Agustus 2024, Korea Selatan menjadi destinasi teratas untuk wisata kuliner di Asia.


Korea Selatan jadi Destinasi Teratas untuk Wisata Kuliner di Asia, Kalahkan Jepang dan Thailand

23 jam lalu

Lee Ha-yeon, seorang ahli kimchi ternama dan murid-muridnya menyiapkan kimchi di Institut Budaya Kimchi di Namyangju, Korea Selatan, 21 Agustus 2024. Kimchi yang merupakan makanan terkenal Korea Selatan menjadi korban perubahan iklim, karena kualitas dan kuantitas kubis napa menurun akibat meningkatnya suhu. REUTERS/Kim Soo-hyeon
Korea Selatan jadi Destinasi Teratas untuk Wisata Kuliner di Asia, Kalahkan Jepang dan Thailand

Drama dan film Korea Selatan sering kali menonjolkan pengalaman kuliner unik yang membuat penontonnya tertarik


Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

1 hari lalu

Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

Rusia, Cina, Prancis, dan negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB lainnya menyuarakan dukungan untuk Antonio Guterres dan mengecam keputusan Israel y


Jaksa Batalkan Tuntutan terhadap Ibu Negara Korea Selatan atas Skandal Tas Mewah

1 hari lalu

Ibu Negara Korea Selatan Kim Keon Hee. Foto: Newsen.
Jaksa Batalkan Tuntutan terhadap Ibu Negara Korea Selatan atas Skandal Tas Mewah

Jaksa Korea Selatan memutuskan tidak menuntut Ibu Negara Kim Keon Hee atas tuduhan menerima hadiah secara tidak pantas tahun lalu, termasuk tas Dior


Jual Paket Wisata Murah di Korea Selatan, Banyak Pemandu Paksa Turis Belanja

1 hari lalu

Turis asing berfoto dengan remaja Korea berpakaian hanbok  di Istana Gyeongbok, Seoul, Korea Selatan, 27 Maret 2016. Para remaja juga mempromosikan pakaian khas ini kepada para wisatawan asing. Jean Chung/Getty Images
Jual Paket Wisata Murah di Korea Selatan, Banyak Pemandu Paksa Turis Belanja

Sebagian besar paket wisata memprioritaskan belanja, sehingga wisatawan tidak punya banyak waktu untuk merasakan budaya Korea Selatan.


6 Rekomendasi Drama Korea yang Dibintangi Mendiang Park Ji Ah

2 hari lalu

Park Ji Ah. Dok. Billions
6 Rekomendasi Drama Korea yang Dibintangi Mendiang Park Ji Ah

Berikut beberapa daftar rekomendasi drama Korea yang dibintangi mendiang Park Ji Ah.


Nenek 81 Tahun Jadi Finalis Miss Universe Korea Selatan

2 hari lalu

Mahkota Miss Universe Indonesia 2024. Foto: Instagram/@missuniverseindonesia2024
Nenek 81 Tahun Jadi Finalis Miss Universe Korea Selatan

Nenek berusia 81 tahun telah mengambil bagian dalam kontes Miss Universe Korea Selatan dalam upaya untuk menjadi kontestan Miss Universe tertua


Tragedi Halloween Itaewon, Kepala Polisi Distrik Seoul Divonis 3 Tahun Penjara

3 hari lalu

Suasana sepi di Itaewon di dekat tempat perayaan Halloween mematikan yang menewaskan lebih dari 150 orang pada bulan Oktober. Foto dibuat pada 18 Desember 2022. REUTERS/Kim Hong-Ji
Tragedi Halloween Itaewon, Kepala Polisi Distrik Seoul Divonis 3 Tahun Penjara

Lebih dari 150 orang tewas dalam insiden pada akhir pekan Halloween Itaewon, Seoul, Korea Selatan pada 2022.


Viral Foto Kaki An Se-young Kapalan karena Gunakan Sepatu Sponsor Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan

5 hari lalu

Atlet tunggal putri Korea Selatan, An Se-young berpose dengan medali emas usai memenangi laga final Olimpiade Paris 2024. Doc. BWF.
Viral Foto Kaki An Se-young Kapalan karena Gunakan Sepatu Sponsor Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan

Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan dikritik karena membiarkan An Se-young bertanding dengan kondisi kaki mengenaskan.