TEMPO.CO, Jakarta - SpaceX merugi sekitar US$20 juta atau sekitar Rp309 miliar per bulan karena menyediakan layanan internet satelit Starlink ke Ukraina. Hal ini diungkapkan Chief Executive Officer SpaceX Elon Musk di Twitter seperti dilansir Al Arabiya Rabu 19 Oktober 2022.
“Perusahaan tidak menerima uang dari Departemen Pertahanan AS untuk menyediakan layanan, tetapi kami akan terus melakukannya," kata Musk menanggapi pertanyaan netizen di Twitter. Kendati demikian, ia menambahkan bahwa beberapa negara, organisasi, dan orang lain membayar terminal Starlink untuk layanan tersebut.
Baca juga: Elon Musk Sebut Akan Terus Danai Internet Gratis untuk Ukraina Meskipun Merugi
Musk mundur dari tuntutan pendanaan Starlink pada akhir pekan, setelah sebelumnya mengatakan kepada Pentagon bahwa perusahaan itu tidak dapat mendanai sistem yang membantu Ukraina memerangi invasi Rusia tanpa batas waktu.
Penarikan dukungan Starlink mengancam sarana komunikasi utama yang digunakan oleh pasukan militer Ukraina di daerah-daerah yang tidak memiliki layanan seluler.
Ukraina memiliki 20.000 terminal Starlink dari SpaceX yang disediakan secara merata oleh USAID, Polandia, Uni Eropa dan perusahaan swasta, menurut laporan 5 Oktober dari kantor berita pemerintah Ukrinform yang mengutip data Kementerian Digitalisasi.
Baca juga: Elon Musk Berubah Pikiran, Putuskan Beri Internet Gratis Starlink di Ukraina
AL ARABIYA