Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Paris Club Ingin Bahas Utang Sri Lanka

Reporter

image-gnews
Pendemo meneriakkan slogan-slogan menentang Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa di Lapangan Kemerdekaan, Kolombo, Sri Lanka, 4 April 2022. Pemerintahan Sri Lanka dijalankan oleh Rajapaksa dan beberapa anggota keluarganya sejak 2019, tengah berjuang di tengah lilitan utang untuk membayar impor bahan bakar dan barang-barang lainnya. REUTERS/Dinuka Liyanawatte
Pendemo meneriakkan slogan-slogan menentang Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa di Lapangan Kemerdekaan, Kolombo, Sri Lanka, 4 April 2022. Pemerintahan Sri Lanka dijalankan oleh Rajapaksa dan beberapa anggota keluarganya sejak 2019, tengah berjuang di tengah lilitan utang untuk membayar impor bahan bakar dan barang-barang lainnya. REUTERS/Dinuka Liyanawatte
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Negara-negara pemberi pinjaman dana yang tergabung dalam Paris Club pada bulan lalu telah berkoordinasi dengan Cina dan India untuk membahas soal utang Sri Lanka. Sebuah sumber mengatakan pada Reuters belum ada hasil yang dicapai dari pembicaraan itu.  

Paris Club secara resmi mengkontak dua kreditor terbesar di Sri Lanka setelah negara itu mengalami krisis ekonomi. Sri Lanka sudah mencapai kesepakatan dengan Dana Moneter Internasional atau IMF untuk pengucuran dana pinjaman sebesar USD 2,9 miliar (Rp 44 triliun) pada September 2022 lalu.   

Relawan menyiapkan makanan di dalam dapur komunitas di sebuah gereja, di tengah krisis ekonomi negara, di Kolombo, Sri Lanka, 25 Juli 2022. REUTERS/Adnan Abidi

Baca juga: Gotabaya Rajapaksa Dapat Sambutan Hangat, Rumah dan Pengamanan

Sumber mengatakan pada Reuters kalau Paris Club belum mendapat jawaban dari Cina atau pun India perihal utang Sri Lanka tersebut. Pihak berwenang di Paris Club sudah melakukan pertemuan dengan pejabat India di Ibu Kota Washington di sela-sela pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia. Sedangkan delegasi Cina tidak hadir dalam kesempatan tersebut.

Sri Lanka sedang terseok-seok dalam krisis ekonomi terburuk dalam lebih dari tujuh dekade. PBB memperkirakan lebih dari satu pertiga populasi di Sri Lanka kekurangan bahan makanan.    

Sri Lanka yang berpopulasi hampir 22 juta jiwa, sedang mengupayakan platform untuk berkoordinasi agar mendapat kepastian pendanaan dari para negara peminjam, yang juga termasuk dari Jepang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sri Lanka adalah negara berpenghasilan menengah, yang tidak bisa mengajukan sendiri keringanan (pembayaran) utang di bawah kerangka kerja G20 soal utang. Laporan IMF pada Maret 2022 menyebut total utang Sri Lanka dalam mata uang asing sebesar USD 38,7 miliar (Rp 595 triliun) atau sekitar 48,2 persen dari total GDP-nya.

    

Sumber tersebut juga mengatakan India dan Cina mungkin akan silang pendapat soal siapa yang harus mengambil langkah dalam mengkoordinasikan Paris Club dengan Sri Lanka. Berdasarkan data Pemerintah Sri Lanka, negara itu punya utang sekitar USD 14 miliar (Rp 215 triliun) dengan para kreditor yang punya hubungan bilateral dengan Sri Lanka, di mana 66 persenya bukan anggota Paris Club.

Sumber: Reuters

Baca juga: Ekonomi Global Penuh Tangangan, Sri Mulyani Sebut Aksi Nyata Negara G20 Sangat Dibutuhkan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.       

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

7 jam lalu

Sawit menjadi salah satu andalan penghasil devisa bagi ekonomi Indonesia dengan pemasukan ratusan triliun setiap tahunnya.
Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.


Cerita Warga tentang Kontraktor Pembangunan Masjid Al Barkah Jakarta Timur yang Mangkrak: Punya Banyak Utang

11 jam lalu

Tampak bangunan baru dan lama Masjid Al Barkah di Jalan Raya Bekasi KM 23, RT 01 RW 02, Kelurahan Cakung Timur, Cakung, Jakarta Timur, Senin, 6 Mei 2024. Gedung baru di sisi kanan itu mangkrak setelah dibangun pada 4 Juli 2022. TEMPO/Ihsan Reliubun
Cerita Warga tentang Kontraktor Pembangunan Masjid Al Barkah Jakarta Timur yang Mangkrak: Punya Banyak Utang

Ahsan Hariri, kontraktor pembangunan gedung baru Masjid Al Barkah di Cakung, Jakarta Timur, dikabarkan puunya banyak utang.


Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

14 jam lalu

Kanselir Jerman Olaf Scholz bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, Tiongkok 4 November 2022. Kay Nietfeld/Pool via REUTER
Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.


Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

1 hari lalu

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO
Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 7,025 triliun dari pelelangan tujuh seri surat utang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).


Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

5 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama jajarannya bersiap memulai konferensi pers APBN Kita edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Sri Mulyani mengatakan, realisasi anggaran Pemilu 2024 hingga 29 Februari 2024 sebesar Rp 23,1 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.


Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

8 hari lalu

Presiden Jokowi (tengah) bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wapres Ma'ruf Amin saat Penyerahan DIPA dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 14 November 2019. TEMPO/Subekti.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.


Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

11 hari lalu

Ilustrasi Minyak Goreng. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/YU
Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.


Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

12 hari lalu

Prabowo dan Jokowi di restoran Seribu Rasa. Instagram/Prabowo
Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.


Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

13 hari lalu

Bank DBS Indonesia. Foto : DBS
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.


Dagang Sapi Kabinet Prabowo

13 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.