TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terguling Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa dapat sambutan hangat sepulangnya dari melarikan diri ke luar negeri setelah demonstran menguasai istana dan memaksa pemerintahan turun.
Begitu mendarat di Bandara Internasional Bandaranaike Kolombo, Sabtu dini hari, 3 September 2022, ia disambut petinggi partainya. Bukan itu saja, pemerintah memberinya tempat tinggal resmi berikut pengamanan VIP, kata dua pejabat Sri Lanka.
Rajapaksa melarikan diri pada dini hari 13 Juli setelah protes besar-besaran melanda Kolombo dan para demonstran yang marah dengan kehancuran ekonomi menyerbu kediaman dan kantor resminya.
Dia mengundurkan diri setelah tiba di Singapura dan kemudian melakukan perjalanan ke Thailand.
Seorang juru bicara pemerintah Sri Lanka dan kantor presiden belum mengeluarkan pernyataan tentang kembalinya Rajapaksa.
Mantan presiden itu bertemu dengan sekelompok anggota partai yang berkuasa dan anggota parlemen di bandara pada Sabtu pagi sebelum dibawa ke kediaman yang dialokasikan oleh pemerintah.
Seorang pejabat senior mengatakan Rajapaksa belum menunjukkan rencananya.
"Apa yang dia katakan kepada kami tadi malam adalah bahwa dia butuh waktu karena dia bahkan tidak diizinkan keluar dari kamarnya karena alasan keamanan," kata seorang pejabat, menambahkan Rajapaksa tidak diizinkan pergi ke gym.
"Begitu dia menghabiskan beberapa waktu di rumah, dia akan memberi tahu kami apa yang ingin dia lakukan," kata pejabat itu, yang meminta tidak disebutkan namanya.
Sri Lanka, bergulat dengan salah satu krisis ekonomi terburuk sejak kemerdekaan, minggu ini mencapai kesepakatan tingkat staf dengan Dana Moneter Internasional IMF untuk pinjaman sebesar $2,9 miliar.
Reuters