TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dia meragukan kemampuan Vladimir Putin mengarahkan serangan nuklir taktis ke negara tersebut. "Sulit bagi Rusia untuk mengendalikan segala sesuatu yang terjadi di negara mereka, sama seperti mereka tidak mengendalikan semua yang dimiliki di medan perang," kata Zelensky.
Baca: Ratusan Ribu Warga Rusia ke Luar Negeri Hindari Wamil ke Ukraina
Ia menunjuk pada fakta bahwa tentara dan senjata Rusia berada dalam kondisi yang lebih buruk dibandingkan yang diperkirakan banyak orang. Namun Zelensky menambahkan bahwa dunia tidak akan pernah memaafkan Putin atau Rusia jika benar-benar menggunakan senjata nuklir.
Ketika ditanya apakah risiko Rusia menggunakan senjata nuklir meningkat, Zelensky mengatakan melalui seorang penerjemah, “Sulit untuk mengatakannya.”
Saat Rusia menghadapi kekalahan di medan perang, Putin mulai mengancam akan menggunakan senjata nuklir untuk memperlambat serangan balik Ukraina. "Ketika integritas teritorialnya terancam, Rusia akan menggunakan semua yang mereka bisa, ini bukan gertakan," kata Putin pada 21 September 2022.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengingatkan ancaman Presiden Vladimir Putin untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina tak main-main. Bila nuklir digunakan, maka dunia lebih dekat ke "Armageddon."
"Untuk pertama kalinya sejak Kennedy dan krisis rudal Kuba, kami memiliki ancaman langsung terhadap penggunaan senjata nuklir," ujarnya kepada para donor Partai Demokrat di New York. Dalam Krisis Rudal Kuba 1962, Amerika Serikat di bawah Presiden John Kennedy dan Uni Soviet di bawah pemimpinnya, Nikita Khrushchev, nyaris menggunakan senjata nuklir atas kehadiran rudal Soviet di Kuba.
Putin, kata Biden, tidak bercanda ketika berbicara tentang potensi penggunaan senjata nuklir taktis atau senjata biologi atau kimia. Sebab kinerja tentara Rusia menurut Biden, buruk dalam perang di Ukraina.
“Saya tidak berpikir ada hal mudah (menggunakan) senjata nuklir taktis dan tidak berakhir dengan Armageddon,” kata Biden.
Baca juga: Putin Perintahkan PLTN Zaporizhzhia Diambil Alih Rusia, Ukraina Bertahan
REUTERS | KYIV INDEPENDENT | TIMES OF ISRAEL