TEMPO.CO, Jakarta -Jurnalis Rusia Marina Ovsyannikova dimasukkan dalam daftar buron di Moskow setelah mantan suaminya melaporkan bahwa dia telah melarikan diri dari tahanan rumah menjelang persidangan. Ovsyannikova sebelumnya terkenal karena menggelar protes terhadap perang Rusia di Ukraina saat siaran langsung.
Ovsyannikova, 44 tahun, diberikan tahanan rumah selama dua bulan pada Agustus. Dia menghadapi hukuman 10 tahun penjara jika terbukti bersalah menyebarkan berita palsu tentang angkatan bersenjata Rusia.
Kasus ini berkaitan dengan protes pada Juli 2022 ketika dia berdiri di tanggul sungai di seberang Kremlin dan mengangkat poster yang menyebut Presiden Vladimir Putin sebagai pembunuh dan tentaranya fasis.
Masa tahanan rumahnya akan berlangsung hingga 9 Oktober.
Outlet berita pemerintah Russia Today melaporkan pada Sabtu, 1 Oktober 2022 bahwa dia telah melarikan diri bersama putrinya, dan keberadaannya tidak diketahui.
"Tadi malam, mantan istri saya meninggalkan tempat yang ditetapkan pengadilan untuknya sebagai tahanan rumah dan, bersama dengan putri saya yang berusia 11 tahun, melarikan diri ke arah yang tidak diketahui," kata mantan suami Ovsyannikova.
Pada Senin, 3 Oktober 2022, nama Ovsyannikova terpampang di daftar buronan online kementerian dalam negeri Rusia, disertai dengan sebuah foto. Kondisi yang menyebabkan bagaimana dan ke mana dia pergi belum jelas.
Sebelumnya, dia telah didenda untuk dua protes terhadap perang.
Rusia mengeluarkan undang-undang baru yang melarang mendiskreditkan atau mendistribusikan "informasi palsu yang disengaja" mengenai angkatan bersenjatanya pada 4 Maret 2022, delapan hari setelah menginvasi Ukraina.
Ovsyannikova, yang lahir di Ukraina, terkenal di dunia pada Maret lalu ketika berunjuk rasa di depan kamera studio selama siaran berita malam di saluran utama Channel One. Jurnalis Rusia itu mengangkat poster bertuliskan "Hentikan perang" dan "Mereka (Media Rusia) berbohong kepada Anda ".
Baca juga: Wartawan Rusia Marina Ovsyannikova Ditangkap
REUTERS