Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Raja Charles II Membalas Dendam Kematian Ayahnya: Tragedi Dua Raja Charles di Inggris

image-gnews
Raja Charles II. Wikipedia
Raja Charles II. Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Pangeran Charles naik takhta jadi Raja Charles III setelah Ratu Elizabeth II meninggal pada Kamis, 8 September 2022.

Raja baru Inggris Raya itu memilih nama Raja Charles III dan memutuskan untuk tidak mengubahnya. Padahal, sejarah Inggris mencatat dua raja dengan nama Charles sebelumnya, punya reputasi yang tidak baik.

Pada 1649, terjadi kasus regicide atau regisida alias pembunuhan terhadap penguasa monarki, di Kerajaan Inggris. Raja Charles I dihukum mati dengan dipenggal kepalanya. Anaknya, Raja Charles II membalas kematian ayahnya setelah naik takhta 11 tahun kemudian. Banyak orang yang terlibat dalam sidang dan eksekusi Charles I, dihakimi, bahkan setelah kematian mereka.

Raja Charles I, yang naik takhta pada 1625, dianggap bertanggung jawab terhadap Perang Saudara Pertama pada 1642-1646, dan Perang Saudara Kedua pada 1648-1649 di Inggris. Kemudian setelah disidang pada Januari 1649 dan hakim menandatangani surat kematiannya, Charles I dihukum mati.

Dia dipenggal di luar Gedung Perjamuan di London. Monarki Inggris jatuh dan kekuasaan ada di tangan Parlementer, di bawah pimpinan Oliver Cromwell, dikutip dari Britannica.

Raja Charles I. Wikipedia

Mengutip dari buku The King's Revenge: Charles II and the Greatest Manhunt in British History, pada 1651, Charles II kembali ke Inggris untuk melawan Parlemen pada Pertempuran Worcester. Charles II kalah, tetapi dia tidak tertangkap oleh pihak lawan setelah bersembunyi di sebuah pohon Ek.

Dia terpaksa menyamar sebagai seorang budak. Seorang wanita muda, Jane Lane membantunya melarikan diri. Charles II berlayar ke Holland atau Belanda, di mana terdapat pendukungnya.

Inggris mengalami pergolakan setelah kematian Cromwell pada 1658. Seorang Royalis yang bergabung dengan Cromwell saat Charles I jatuh, Jenderal George Monck, segera mengambil tindakan. Ketika terjadi perebutan kekuasaan itu, bersama pasukannya dia menyingkir ke Skotlandia. Monck juga menjalin kontak dengan Raja Charles II yang mengasingkan diri.

Berdasarkan saran dari Monck, Charles II mengumumkan Deklarasi Breda dari luar negeri. Isinya menawarkan rekonsiliasi, pengampunan atas kejahatan selama masa interregnum serta toleransi, baik dalam bidang agama maupun politik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Deklarasi terbukti mampu menarik dukungan dari Parlemen Inggris. Parlemen kemudian mengirimkan undangan kepada Charles II dan menerima pemulihan kerajaan Inggris. Setelah bertahun-tahun menghabiskan masa mudanya di luar negeri, Charles II kembali ke Inggris dan naik takhta pada 1660.

Mengutip laman express.co.uk, setelah naik takhta, Charles merealisasikan penawaran dan membuat beleid bernama Indemnity and Oblivion Act yang disahkan oleh Parlemen.

Beleid itu memberikan amnesti kepada mereka yang bersalah atas sebagian besar kejahatan yang dilakukan selama Perang Saudara dan Interegnum, terjeda masa pemerintahan monarki.
Total 104 orang yang terlibat dalam persidangan dan eksekusi mati Raja Charles I, secara khusus dikecualikan dari amnesti.

Sebanyak 49 di antaranya dan dua algojo dijatuhi hukuman terberat, hukuman seumur hidup atau hukum mati. Banyak orang yang disita harta bendanya dan sebagian besar dilarang memegang jabatan publik atau gelar lagi.

Sebanyak 21 orang yang terancam, melarikan diri dari Inggris. Sembilan orang dieksekusi, termasuk tiga orang yang telah meninggal. Enam orang digantung, diseret dan ditarik kaki dan tangannya dengan kuda sebelum dipajang di Charing Cross pada 15-17 Oktober 1660. 

Sedangkan tiga orang yang telah meninggal, yaitu Oliver Cromwell, hakim yang menjadi presiden pengadilan John Bradshaw, dan jenderal di Parlemen sekaligus tentara dan menantu Cromwell, Henry Ireton, dijatuhi hukuman anumerta atau hukuman mati setelah kematian. Jenazah mereka digali, dan mereka digantung dan dipenggal. Tubuh mereka dibuang ke dalam lubang di bawah tiang gantungan. Kemudian kepala mereka ditempatkan di ujung Westminster Hall, tempat di mana Charles I dihukum mati.

Demikian sekelumit jejak balas dendam yang melingkupi bagian riwayat Raja Charles II dan Raja Charles I.

HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga : Raja Baru Inggris Pakai Nama Raja Charles III, Padahal 2 Raja Charles Sebelumnya Penuh Aib

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selandia Baru Berduka atas Kematian Raja Maori, Mangkat dalam Usia 69 Tahun

35 hari lalu

Paus Fransiskus bertemu Raja Maori Tuheitia Paki di Vatikan, 25 Mei 2019. Reuters
Selandia Baru Berduka atas Kematian Raja Maori, Mangkat dalam Usia 69 Tahun

Penghormatan mengalir pada Jumat 30 Agustus 2024 setelah kematian Raja Suku Maori Kiingi Tuheitia Pootatau Te Wherowhero VII di Selandia Baru


Hubungan Memburuk, Pangeran William Tak Akan Sertakan Harry dalam Penobatannya

42 hari lalu

Raut Pangeran William dan Pangeran Harry saat menghadiri Pemakaman Ratu Elizabeth II di Westminster Abbey London, 19 September 2022. Keluarga kerajaan Inggris tampak emosional di hari pemakaman Ratu ELizabeth. Ian Vogler/Pool via REUTERS
Hubungan Memburuk, Pangeran William Tak Akan Sertakan Harry dalam Penobatannya

Pangeran William dikabarkan tidak akan mengundang Pangeran Harry dalam penobatannya sebagai raja di masa depan karena hubungan masih buruk.


Raja Charles Kunjungi Para Penyintas Penikaman yang Picu Kerusuhan Inggris

44 hari lalu

Reaksi Raja Charles dari Inggris saat dia melihat penghormatan di luar Balai Kota Southport, selama kunjungannya untuk bertemu dengan anggota masyarakat setempat, menyusul serangan pada 29 Juli di pesta dansa anak-anak, di Southport, Inggris, pada 20 Agustus 2024. PAUL ELLIS/Pool Via Reuters
Raja Charles Kunjungi Para Penyintas Penikaman yang Picu Kerusuhan Inggris

Raja Charles III menyampaikan simpatinya ketika bertemu dengan korban selamat penikaman yang memicu kerusuhan anti-imigrasi secara nasional


Sederhana dan Membumi, Begini Cara Putri Anne Memulai Hari

20 Juli 2024

Ratu Elizabeth II berpose dengan putri Anne di ruangan White Drawing, Windsor Castle, Inggris. ( 2016 Annie Leibovitz via AP)
Sederhana dan Membumi, Begini Cara Putri Anne Memulai Hari

Putri Anne biasa memulai pagi dengan cara sederhana. Bangsawan 73 tahun itu memang dikenal sederhana dan membumi dengan etos kerja yang luar biasa.


Gagal Bawa Inggis Juara Eropa, Gareth Southgate Dapat Dukungan dari Raja Charles III

15 Juli 2024

Pelatih Inggris Gareth Southgate. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Gagal Bawa Inggis Juara Eropa, Gareth Southgate Dapat Dukungan dari Raja Charles III

Raja Charles III langsung menulis surat untuk pelatih Inggris, Gareth Southgate setelah kalah melawan Spanyol di final Euro 2024.


Profil Keir Starmer, Perdana Menteri Inggris Pengganti Rishi Sunak

8 Juli 2024

Perdana Menteri Inggris yang baru terpilih, Keir Starmer menyapa para pendukung Partai Buruh di Jalan Downing Nomor 10, London, Inggris, 5 Juli 2024. Keir Starmer yang merupakan Pemimpin Partai Buruh akhirnya terpilih menjadi perdana menteri Inggris. REUTERS/Toby Melville
Profil Keir Starmer, Perdana Menteri Inggris Pengganti Rishi Sunak

Keir Starmer ditunjuk menjadi Perdana Menteri Inggris yang baru menggantikan Rishi Sunak. Siapakah dia?


PM Baru Keir Starmer Berjanji Bangun Inggris Lagi setelah 14 Tahun Penuh Gejolak

6 Juli 2024

Perdana Menteri yang baru terpilih Sir Keir Starmer dan istrinya Victoria Starmer disambut oleh staf saat mereka memasuki kediaman resminya di London di Downing Street No 10 untuk pertama kalinya setelah Partai Buruh menang telak pada Pemilihan Umum 2024, di London, Inggris, 5 Juli 2024. Stefan Rousseau/POOL melalui REUTERS
PM Baru Keir Starmer Berjanji Bangun Inggris Lagi setelah 14 Tahun Penuh Gejolak

Keir Starmer berjanji untuk menggunakan mayoritas besarnya dalam pemilu untuk membangun kembali negaranya.


Adik Raja Charles III, Putri Anne Mengalami Cedera Kepala Saat Berkuda, Apa Penjelasan Gegar Otak?

26 Juni 2024

Ratu Elizabeth II berpose dengan putri Anne di ruangan White Drawing, Windsor Castle, Inggris. ( 2016 Annie Leibovitz via AP)
Adik Raja Charles III, Putri Anne Mengalami Cedera Kepala Saat Berkuda, Apa Penjelasan Gegar Otak?

Putri Anne, adik Raja Charles III mengalami kecelakaan saat berkuda hingga alami cedera kepala. Apa itu gegar otak?


Putri Anne Luka Ringan karena Tersepak Kuda

24 Juni 2024

Anggota Keluarga Kerajaan, Earl of Snowden, Pangeran Wales, William, Raja Charles III, Duke of Gloucester, Putri Anne, dan Duke of Sussex mengiringi peti mati Ratu Elizabeth II saat dibawa dengan senjata yang ditarik kuda kereta Artileri Kuda Kerajaan Pasukan Raja, selama prosesi upacara dari Istana Buckingham ke Westminster Hall, London, Rabu, 14 September 2022. Stefan Rousseau/Pool via REUTERS
Putri Anne Luka Ringan karena Tersepak Kuda

Putri Anne adik Raja Charles III dilaporkan mengalami luka ringan dan geger otak dalam sebuah insiden yang terjadi pada Minggu, 23 Juni 2024.


Dubes Inggris Ajak Pengusaha RI Buka Restoran: Kuliner Indonesia Enak Banget!

7 Juni 2024

Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey di acara perayaan ulang tahun Raja Charles III di The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis, 6 Juni 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Dubes Inggris Ajak Pengusaha RI Buka Restoran: Kuliner Indonesia Enak Banget!

Dubes Jermey mengatakan ingin melihat Indonesia lebih dikenal di Inggris dan mengajak buka restoran di sana.