Sebanyak 116 peserta dari 13 kementerian dan lembaga Indonesia pada 16 Agustus 2022 menyelesaikan pelatihan percontohan Kepemimpinan Inklusif dan Transformatif. Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi manajerial, sosial budaya, dan teknis di sektor pelayanan publik.
Pelatihan Kepemimpinan Inklusif dan Transformatif tersebut diselenggarakan melalui kerja sama Kemitraan Australia Indonesia untuk Pembangunan Ekonomi (Prospera), lembaga pemerintah Indonesia dan Universitas Teknologi Queensland. Kedutaan Besar Australia di Jakarta dalam keterangannya menjelaskan pelatihan ini diharapkan bisa membangun kepercayaan diri, ketahanan, dan bimbingan bagi perempuan yang tengah membangun karier.
“Saya senang bahwa Australia dan Indonesia bekerja sama untuk mempromosikan dan memajukan kesetaraan gender dan inklusi sosial di sektor pelayanan publik,” kata Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams.
Ilustrasi wanita karir. shutterstock.com
Menurut Williams, keragaman gender dan inklusi sosial itu penting. Tidak hanya untuk sektor publik agar lebih mewakili masyarakat yang mereka layani, tetapi juga untuk memastikan bahwa aspirasi dan pengalaman warga yang beragam tercermin dalam proses pengambilan keputusan.
Sedangkan Kepala Sektor Publik Prospera, Roksana Khan mengatakan pelatihan percontohan ini adalah satu dari beberapa cara pimpinan di kalangan PNS agar menggunakan kepemimpinan mereka untuk menghasilkan kebijakan dan layanan yang mencerminkan keragaman masyarakat.
Prospera adalah Kemitraan Pembangunan Ekonomi Australia Indonesia yang mendukung Pemerintah Indonesia untuk memperkuat tata kelola ekonomi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, dan inklusif.
Baca juga: PM Australia Tuding Scott Morrison Merusak Demokrasi, Diam-diam Rangkap Jabatan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.