TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mempertanyakan mengapa Indonesia belum juga mengecam invasi Rusia ke negaranya. Dia juga kecewa karena Indonesia tetap menjalin kerja sama dengan Rusia.
"Mengapa mereka masih diam? Seolah-olah di Ukraina tidak terjadi apa-apa," kata Hamianin kepada Tempo, Senin, 8 Agustus 2022.
Seorang pria melihat apartemen yang hancur di Kota Sievierodonetsk, Luhansk, Ukraina, 30 Juni 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
Hamianin mengaku patah hati melihat cuitan Kementerian Luar Negeri RI yang mengutip pernyataan Menteri Retno Marsudi saat pertemuan di Kamboja kemarin. Cuitan itu berisi harapan kemitraan ASEAN-Rusia dapat membawa perdamaian dan kemakmuran berdasarkan Piagam PBB, Piagam ASEAN dan prinsip-prinsip hukum internasional pada Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN-Rusia pada 4 Agustus 2022.
"Kecewa berat. Itu sangat aneh. Saya penasaran apakah Indonesia masih menerima rejim fasis itu?" kata Hamianin.
Dikonfirmasi perihal ini, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah menegaskan, Indonesia berempati dengan situasi yang ada di Ukraina. Namun tidak berarti, rasa empati tersebut membuat Indonesia tidak bisa lagi bersahabat dengan Rusia.
"Indonesia termasuk sedikit negara yang bisa berbicara langsung dengan pihak Rusia untuk menyampaikan keprihatinan Indonesia atas konflik yang terjadi," ujar Faizasyah kepada Tempo, 8 Agustus 2022.
Yang dimaksud Faizasyah dalam ucapannya itu adalah kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Moskow pada akhir Juni lalu. Saat bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin, Jokowi membawa misi damai. Kementerian Luar Negeri juga mengingatkan kalau Indonesia mendukung resolusi damai Ukriana di PBB.
Jokowi menyatakan akan melanjutkan misi damai tersebut sampai KTT G20 akhir tahun ini, di mana Indonesia adalah tuan rumah forum multilateral tersebut. Dalam pernyataan di Istana Kepresidenan pada pertengahan Juli lalu, Jokowi menyatakan kunjungannya ke Moskow dan Kyiv adalah permulaan.
Indonesia sudah mengundang Presiden Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk hadir ke KTT G20 Bali. Kedua pemimpin tersebut belum memastikan apakah akan datang secara tatap muka atau virtual.
Baca juga: Chubais, Mantan Petinggi Rusia anti-Invasi ke Ukraina, Sakit di Italia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.