TEMPO.CO, Jakarta - Anatoly Chubais, mantan tsar privatisasi Rusia pasca-Soviet yang berhenti dari jabatannya sebagai utusan khusus Kremlin karena perang di Ukraina, telah keluar dari rumah sakit di Italia setelah menjalani perawatan.
Dua sumber yang dekat dengan Chubais, 67 tahun, mengatakan kepada Reuters pada 1 Agustus bahwa dia berada dalam perawatan intensif di Eropa dengan gangguan kekebalan yang langka.
Menurut sumber itu, Chubais yakin dia menderita sindrom Guillain-Barre, penyakit yang disebabkan oleh sistem kekebalan yang merusak sistem saraf perifer. Beberapa media dan aktivis oposisi berspekulasi dia bisa saja diracun.
Hasil tes toksikologi belum tersedia tetapi Chubais yakin dia terkena Guillain-Barre, kata harian Italia La Repubblica, Minggu, 7 Agustus 2022.
"Dia merasa lebih baik," kata La Repubblica, menambahkan Chubais dipulangkan pada Sabtu pagi dari rumah sakit Mater Olbia di Sardinia.
Dikatakan Chubais keluar dari rumah sakit tanpa bantuan dan pergi ke Frankfurt, Jerman untuk menghabiskan waktu di klinik rehabilitasi, menurut laporan itu.
Chubais, yang pernah menjabat sebagai kepala staf mantan presiden Rusia Boris Yeltsin, adalah perwakilan khusus Presiden Vladimir Putin untuk hubungan dengan organisasi internasional sebelum pengunduran dirinya.
Reuters melaporkan pada 23 Maret, hampir sebulan setelah Rusia menginvasi Ukraina, Chubais mundur dari jabatannya dan meninggalkan negara itu.
Chubais dikenal sebagai salah satu ekonom Rusia yang berusaha untuk memperkuat transisi ke kapitalisme setelah jatuhnya Uni Soviet tahun 1991. Ia menjual beberapa aset industri terbesar Rusia pada 1990-an.
Reuters