TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan tanggapan internasional yang lebih kuat terhadap apa yang disebutnya sebagai "teror nuklir" Rusia setelah menembaki pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, reaktor terbesar di Eropa.
Selama panggilan telepon dengan Presiden Dewan Eropa Charles Michel, Zelensky menyerukan sanksi dijatuhkan pada industri dan bahan bakar nuklir Rusia, kata Presiden Ukraina itu, Minggu, 7 Agustus 2022.
Perusahaan tenaga nuklir negara Ukraina, Energoatom, mengatakan bahwa seorang pekerja terluka ketika pasukan Rusia menembaki pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia pada Sabtu malam.
Selkain itu, sensor pemantau radiasi rusak ketika pasukan Rusia kembali menembaki pembangkit Zaporizhzhia, pada Sabtu malam.
Pabrik itu juga ditembaki pada hari Jumat, dan Rusia kembali menyalahkan Ukraina atas insiden baru tersebut.
Pada Sabtu malam, serangan roket Rusia menghantam lokasi fasilitas penyimpanan kering pabrik, di mana 174 kontainer dengan bahan bakar nuklir bekas disimpan di udara terbuka, kata Energoatom di aplikasi pesan Telegram.
“Tiga sensor pemantau radiasi di sekitar lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia rusak. Akibatnya, deteksi dan respons yang tepat waktu jika terjadi penurunan situasi radiasi atau kebocoran radiasi dari wadah bahan bakar nuklir bekas belum memungkinkan,” kata agensi.
Ia menambahkan bahwa satu pekerja pabrik terluka oleh pecahan peluru dan dibawa ke rumah sakit.
Roket menghancurkan saluran listrik tegangan tinggi pada hari Jumat di fasilitas itu, mendorong operatornya untuk memutuskan reaktor meskipun tidak ada kebocoran radioaktif yang terdeteksi. Pabrik Zaporizhzhia direbut oleh pasukan Rusia pada awal Maret pada tahap awal perang tetapi masih dijalankan oleh teknisi Ukraina.
Rusia kembali menyalahkan Ukraina atas penembakan pada Sabtu malam.
“Semalam formasi bersenjata Ukraina melancarkan serangan menggunakan roket sistem peluncur ganda Uragan 220 mm. Bangunan administrasi dan wilayah yang berdekatan dari fasilitas penyimpanan rusak,” kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh administrasi Enerhodar Rusia.
Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah menyuarakan keprihatinan serius atas penembakan tersebut, dengan mengatakan tindakan itu menunjukkan risiko bencana nuklir.
Kedua belah pihak saling menuduh terlibat dalam "terorisme nuklir" setelah insiden hari Jumat. Energoatom Ukraina menyalahkan Rusia atas penembakan Jumat, sementara kementerian pertahanan Rusia menuduh pasukan Ukraina menembaki pabrik nuklir itu.
Reuters