Dalam satu jam, polisi telah menemukan sebuah bom kedua buatan tangan yang belum sempat meledak. Polisi mengatakan sudah ada tiga orang yang ditangkap. “Kami melayani pembeli seperti biasanya dan tiba-tiba ada suara ledakan yang begitu keras,” ujar Magdy Ragan, 42, pelayan kafe. “Selanjutnya terlihat asap tebal dan semua orang berlarian.”
Seorang pengamat kelompok ekstrimis Islam mengatakan bahwa serangan ini bisa jadi respons dari serangan Israel yang telah menewaskan ribuan penduduk Gaza, bulan lalu.
Padahal, turis merupakan salah satu sumber pendapatan utama Mesir. Serangan bom ini merupakan serangan pertama sejak tiga tahun silam. Ledakan menghantam sebuah plaza di Khan el-Khalili, yang sedang ada pasar murah yang terkenal di kalangan wisatawan asing sebagai salah satu tujuan wisata.
Lokasi pasar murah ini tidak jauh dari Masjid Hussein. Bahkan darah terlihat berceceran di halaman masjid, yang juga sedang digunakan sholat. “Saya saat itu sedang sholat dan terdengar ledakan bom besar. Orang mulai panik dan keluar dari masjid. Kemudian polisi mengunci pintu depan dan mengevakuasi kami melalui pintu belakang,” ujar Mohammed Abdel Azim, 56 tahun.
Montasser el-Zayat, pengacara yag mewakili Islam ekstrimis, mengatakan kepada saluran televisi al-Jazeera bahwa penyerangan ini mungkin ada hubungannya dengan kemarahan terhadap serangan Israel di Gaza.
AFP| NUR HARYANTO