TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Keuangan Kanada, Chrystia Freeland, akan berpartisipasi di pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Bali, Indonesia pada 15 Juli dan 16 Juli 2022.
Kedutaan Besar Kanada di Jakarta dalam keterangan pada Rabu, 13 Juli 2022, menjelaskan saat berada di Indonesia, Wakil Perdana Menteri Freeland akan bekerja sama dengan mitra-mitra yang berpikiran sama untuk memajukan prioritas utama, di antaranya mengatasi inflasi, membuat kehidupan lebih terjangkau bagi masyarakat; mendukung pemulihan ekonomi global dari pandemi COVID-19; memerangi perubahan iklim; dan memajukan keadilan pajak internasional.
Sejumlah tamu undangan memasuki lokasi acara Pertemuan dan "Welcome Dinner" delegasi G20 "Trade, Industry, and Investment Working Group (TIIWG) di De Tjolomadoe, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa 29 Maret 2022. Acara pertemuan TIIWG G20 di Solo akan membahas sejumlah isu diantaranya peran sistem perdagangan multilateral, perdagangan digital serta pengembangan industrialisasi inklusif yang berkelanjutan melalui industri 4.0 yang ramah ramah lingkungan. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Pada pertemuan tersebut, Kanada akan mengambil setiap kesempatan untuk menantang Rusia atas kejahatan perang Ukraina, serta dampaknya terhadap energi global dan harga pangan. Freeland dan sekutu G20 Kanada juga akan membahas koordinasi internasional lebih lanjut dalam menanggapi invasi ilegal Rusia ke Ukraina.
“Minggu ini adalah kesempatan penting bagi Kanada untuk bekerja dengan para mitra kami dalam mengatasi tantangan bersama—di antaranya inflasi global, perubahan iklim, dan pemulihan dari pandemi yang tengah berlangsung saat ini—yang penting bagi warga Kanada dan orang-orang di seluruh dunia. Bersama sekutu kami, kami akan menggunakan pertemuan ini untuk terus membela tatanan internasional berbasis aturan saat kami bekerja sama untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas invasi biadabnya ke Ukraina,” kata Freeland dalam keterangan tertulis.
Ukraina adalah negara bekas pecahan Uni Soviet, yang ingin menjadi negara anggota NATO dan Uni Eropa. Tindakan Ukraina itu, dipandang Moskow bisa mengancam keamanan dan pengaruh Rusia.
Sejak melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022, Rusia telah menembaki area pemukiman penduduk dan infrastruktur milik warga sipil serta mengambil alih dua kawasan reaktor nuklir.
Baca juga: Viral Video Boris Johnson Dicuekin Pemimpin NATO
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.