Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

18 Tewas dan Ratusan Orang Terluka dalam Kerusuhan di Uzbekistan

Reporter

Shavkat Mirziyoyev, Presiden Uzbekistan. Sumber: Reuters
Shavkat Mirziyoyev, Presiden Uzbekistan. Sumber: Reuters
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 18 orang tewas dan 243 lainnya terluka dalam kerusuhan di Karakalpakstan pekan lalu yang dipicu oleh protes terhadap rencana pemerintah untuk mengurangi hak otonomi provinsi itu. Hal ini disampaikan pihak berwenang Uzbekistan seperti dilansir Reuters Senin 4 Juli 2022.

Aparat keamanan menangkap 516 orang ketika berusaha membubarkan demonstran Jumat lalu. Namun, banyak dari mereka sudah dibebaskan, kata kantor pers garda nasional dalam jumpa pers.

Presiden Shavkat Mirziyoyev pada Sabtu mengumumkan rencana untuk mengubah pasal dalam konstitusi terkait otonomi dan hak Karakalpakstan untuk memisahkan diri.Dia juga menyatakan keadaan  darurat selama satu bulan di provinsi barat laut itu.

Laporan-laporan resmi mengatakan pengunjuk rasa berpawai di jalan-jalan Nukus, ibu kota provinsi itu, Jumat lalu dan berusaha menduduki gedung-gedung pemerintah setempat. Aksi tersebut memicu kekerasan terburuk dalam dua dekade terakhir di negara Asia Tengah berpenduduk 34 juta jiwa itu.

Karakalpakstan, yang terletak di pesisir Laut Aral, adalah rumah bagi Karakalpak, sebuah kelompok suku minoritas yang bahasanya lebih mirip dengan Kazakhstan daripada Uzbekistan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Presiden Mirziyoyev pada Senin berbicara dengan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev, yang negaranya ditinggali oleh diaspora Karakalpak paling banyak di luar negeri. Kantor Tokayev mengatakan dirinya menyambut baik tindakan pemerintah Uzbekistan untuk memastikan stabilitas di Karakalpakstan.

Baca juga: Gelombang Unjuk Rasa Melanda Uzbekistan, Berujung Rusuh 5 Orang Tewas

SUMBER: REUTERS

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Sebelum Diekspor, India Wajibkan Pengujian Obat Sirup di Laboratorium Pemerintah

7 hari lalu

Logo Marion Biotech. REUTERS/Anushree Fadnavis
Sebelum Diekspor, India Wajibkan Pengujian Obat Sirup di Laboratorium Pemerintah

India mengizinkan ekspor sirup obat batuk setelah pengujian wajib sampel di laboratorium pemerintah, menyusul kematian puluhan anak di Gambia


Presiden Uzbekistan Menangkan Referendum untuk Perpanjang Masa Jabatan

29 hari lalu

Shavkat Mirziyoyev, Presiden Uzbekistan. Sumber: Reuters
Presiden Uzbekistan Menangkan Referendum untuk Perpanjang Masa Jabatan

Uzbekistan meloloskan paket amandemen konstitusi yang memungkinkan Presiden Shavkat Mirziyoyev bisa 2040.


Referendum Uzbekistan Digelar untuk Perpanjang Masa Jabatan Presiden

30 hari lalu

Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev berbicara selama konferensi pers setelah pembicaraan dengan Presiden Kyrgyzstan Sadyr Japarov di Bishkek, Kyrgyzstan, 27 Januari 2023. REUTERS/Vladimir Pirogov/
Referendum Uzbekistan Digelar untuk Perpanjang Masa Jabatan Presiden

Rakyat Uzbekistan memberikan suara dalam referendum konstitusi, memungkinkan Presiden Shavkat Mirziyoyev memperpanjang kekuasaannya


Uzbekistan Adopsi Konstitusi Baru, Presiden Mirziyoyev Bisa Menjabat hingga 2040

32 hari lalu

Shavkat Mirziyoyev, Presiden Uzbekistan. Sumber: Reuters
Uzbekistan Adopsi Konstitusi Baru, Presiden Mirziyoyev Bisa Menjabat hingga 2040

Uzbekistan akan mengadopsi konstitusi baru dalam referendum yang memungkinkan Presiden Shavkat Mirziyoyev memperpanjang kekuasaannya.


Misi Rahasia Teroris Uzbekistan

35 hari lalu

Penangkapan empat warga negara Uzbekistan dalam kasus terorisme menyisakan tanda tanya.
Misi Rahasia Teroris Uzbekistan

Densus 88 sempat akan memulangkan empat warga negara Uzbekistan karena tak terafiliasi dengan kelompok teroris Indonesia.


KBRI Astana dan Tunis Gelar Open House Idul Fitri, Sajikan Opor dan Rendang

37 hari lalu

KBRI Tunis menggelar salat Idul Fitri bersama WNI di Tunisia pada Sabtu (22/4/2023). (ANTARA/HO-KBRI Tunis)
KBRI Astana dan Tunis Gelar Open House Idul Fitri, Sajikan Opor dan Rendang

KBRI Astana dan KBRI Tunis menggelar open house Idul Fitri pada hari yang berbeda, namun sama-menyajikan opor dan rendang.


Anggota Densus 88 yang Ditusuk Tersangka Teroris WNA Uzbekistas Meninggal

40 hari lalu

Ilustrasi Penusukan. shutterstock.com
Anggota Densus 88 yang Ditusuk Tersangka Teroris WNA Uzbekistas Meninggal

Bripda Dhendri Ahmad Septian, anggota Densus 88 yang ditusuk tersangka teroris WNA Uzbekistan meninggal hari ini setelah sempat menjalani perawatan.


Perang Sudan Meletus, Di Mana Negara Berkonflik Ini?

42 hari lalu

Asap mengepul di Omdurman, dekat Jembatan Halfaya, saat bentrokan antara RSF dan tentara terlihat dari Khartoum Utara, Sudan 15 April 2023. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah
Perang Sudan Meletus, Di Mana Negara Berkonflik Ini?

Sudan saat ini tengah mengalami goncangan politik. Perang Sudan meletus buntut dari konflik selama ini. Di manakah letak negara ini?


Empat WNA Uzbekistan Tersangka Teroris Punya Koneksi dengan Jaringan di Indonesia

49 hari lalu

Penangkapan salah satu dari empat WNA Uzbekistan tersangka teroris bernama Olimjon oleh Densus 88 Antiteror, 24 Maret 2023 [istimewa]
Empat WNA Uzbekistan Tersangka Teroris Punya Koneksi dengan Jaringan di Indonesia

Empat tersangka teroris asal Uzbekistan ternyata punya jaringan di Indonesia untuk melakukan teror di Tanah Air.


4 WNA Uzbekistan Tersangka Teroris Punya Koneksi dengan Jaringan di Indonesia

49 hari lalu

Penangkapan salah satu dari empat WNA Uzbekistan tersangka teroris bernama Olimjon oleh Densus 88 Antiteror, 24 Maret 2023 [istimewa]
4 WNA Uzbekistan Tersangka Teroris Punya Koneksi dengan Jaringan di Indonesia

Keempat tersangka ini diduga terlibat jaringan teroris internasional Katiba Tawhid Wal Jihad.